Libur menulis cantik minggu kemarin, bukan berarti Young Lady tidak membuka Kompasiana sama sekali. Mengintip sedikit-sedikit pernahlah. Mengintipnya dengan cantik lho ya, biar nggak kena kutukan.
Salah satu yang diintip cantik oleh Young Lady adalah pengumuman pemenang blog competition Samber THR. Nah, itu yang ditunggu-tunggu. Young Lady cantik cari tahu deh siapa pemenangnya.
Tanggal 1 Juli, keluarlah pengumuman yang dinanti. Hasilnya, ada beberapa nama yang dinyatakan sebagai pemenang. Dan...Alhamdulillah, tidak ada nama Young Lady di situ.
Kok Alhamdulillah sih? Iya dong. Apa pun hasilnya, harus disyukuri. Mau protes, buat apa? Memangnya kita ini siapa? Cuma Kompasianers kok. Cuma penghuni rumah yang dapat kamar di Kompasiana kok, bukan tuan rumah. Pengambil keputusan tetaplah tuan rumah. Kita sebagai penghuni rumah, tidak bisa apa-apa.
Wait wait. Ayo, di sini siapa saja yang kemarin ikutan blog competition samber THR? Ada nama kalian nggak sebagai pemenangnya? Apa motivasi kalian yang ikutan samber THR? Pengen iPhone ya? Atau ada motivasi lain?
Kalau kalian tanya seperti itu, Young Lady akan jawab: Young Lady membuat 32 tulisan cantik di Kompasiana selama Ramadan kemarin, mengikuti tema yang ditentukan, bukan karena iPhone. Artinya, Young Lady pribadi ikutan blog competition samber THR sama sekali bukan karena ingin menang atau ingin hadiah. Trus, apa dong motivasinya? Hanya dua saja: beramal lewat tulisan, dan menantang diri sendiri sampai sejauh mana kekuatan menulisnya saat bulan puasa. That's all.
Tertarik dengan hadiahnya? Nggak tuh. Biasa aja. Bukan itu tujuan utama yang dicari.
Namanya juga competition. It means kompetisi, persaingan, perebutan kemenangan. Ada yang menang, ada yang kalah. Menang dan kalah dalam suatu kompetisi itu wajar. Wajar sekali malahan. So, buat apa sedih? Syukuri saja. Buat apa kecewa? Nikmati saja.
Young Lady yakin, pasti banyak Kompasianers ikutan samber THR untuk mengincar hadiah utamanya. Atau minimal hadiah lainnya. Iya kan? Ayo ngaku, siapa yang tak mau iPhone? Benda cantik dan canggih berlogo apel tergigit itu, pasti diinginkan banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Makanya pada bela-belain one day one article, kan? Walaupun berat...eits, kalau one day one article berat, kalian kan takkan kuat. Biar Dylan/Minke saja...ups.
Bukannya sombong ya. Tanpa adanya janji manis dari samber THR pun, Young Lady cantik sudah terbiasa one day one article di Kompasiana. Bbahkan Young Lady punya jam khusus untuk posting di rumah besar kita ini. So, mau ada samber THR atau tidak, ya biasa saja. Tiap hari sudah terbiasa menulis cantik di Kompasiana.
Anggaplah samber THR kemarin itu sebuah tantangan. Bagaimana tidak, yang mau ikutan harus kuat menulis satu artikel tiap hari. Bulan puasa pula. Makin berat kan tantangannya?
Para peserta blog competition samber THR pasti punya motivasinya masing-masing. Pasti mereka punya target dan output yang diinginkan. Bagaimana kalau apa yang mereka inginkan tidak tercapai? Sakit hatikah? Sudah capek-capek menulis tiap hari selama sebulan penuh, lalu apa yang diinginkan tidak tercapai.
Eits, walaupun sakit hati, jangan jadi pasukan sakit hati. Tahu kan pasukan sakit hati itu apa? Sekumpulan orang-orang yang tidak menang dalam suatu kompetisi, lalu merasa iri dan sakit hati. Kompasianers yang cantik dan tampan, janganlah jadi pasukan sakit hati. Nanti cantik/gantengnya hilang.
Sudah, dibawa santai saja. Jadikan motivasi untuk menulis lebih rajin dan lebih baik lagi dari sebelumnya. Jangan hanya mau one day one article saat ada event berhadiah saja.
Honestly, Young Lady tidak pernah tertarik ikut blog competition. Kalaupun tahun ini ikut, itu pun hanya karena menantang diri sendiri. Young Lady sama sekali tak ada keinginan mendapat hadiah atau jadi pemenang. Menang ya syukur, kalah ya sudahlah...seperti judul lagunya Bondan Prakoso & V2 Black.
Lagi pula, kalau boleh sedikit show off, tanpa bersusah payah one day one article di Kompasiana pun, Young Lady bisa mendapat iPhone dari keluarga. Benda canggih seperti itu, mudah bagi mereka untuk memberikannya buat Young Lady. Toh Young Lady sudah punya sendiri. Jadi, buat apa serakah dan iri?
Jika tak ingin sakit hati karena menulis di Kompasiana, jangan terlalu berharap. Kalau Kompasiana tak bisa membahagiakan, buatlah kebahagiaan kita sendiri, dengan cara kita sendiri. Jangan berharap terlalu banyak saat kita menulis di Kompasiana. Berharap hadiah dan materi boleh saja, tapi jangan jadikan itu sebagai tujuan utama dalam berkompasiana. Santai saja, dibawa rileks, dan kurangi harapan. Sedikit mengutip kata-kata "Calvin Wan". Boleh berharap, tapi jangan 100%. Sisakan jatah untuk gagal.
Buat para pemenang samber THR, congrates. Good job and keep writing. Buat yang belum beruntung, percayalah akan ada pintu-pintu rezeki yang terbuka untuk kalian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H