Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mitos: Ramadan Bulannya Orang Kaya, Faktanya?

2 Juni 2018   03:49 Diperbarui: 2 Juni 2018   03:59 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Makanya hanya orang kaya yang dianggap bisa bersedekah di bulan Ramadan. Mulai timbul pemikiran, Allah hanya menyediakan bulan Ramadan sebagai perayaannya orang kaya. Momen mereka untuk membeli tiket ke surga dengan segepok amalan yang mereka lakukan. Eits, siapa bilang orang miskin tidak bisa beramal di bulan Ramadan? Selalu salah, seperti lirik lagu. Selalu salah dalam memaknai sedekah dan amal. Sekali lagi ya, sedekah dan amal tidak harus berbentuk materi.

Lagi pula, tidak semua orang Muslim yang kaya sadar pentingnya beramal di bulan Ramadan. Masih banyak yang lalai. Young Lady sering melihatnya tiap kali turun ke jalan untuk berbagi makanan berbuka puasa. Orang-orang yang turun ke jalan lebih suka membeli takjil untuk diri mereka sendiri dan keluarga dari pada berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan. Tak semua orang kaya atau orang mampu memahami makna bersedekah dan berbagi di bulan Ramadan.

Siapa bilang Allah hanya menghadirkan Ramadan untuk orang kaya? No, bulan suci ini milik siapa saja. Kaya ataupun miskin, laki-laki ataupun perempuan, anak muda maupun orang tua. Semua orang berhak berbahagia di bulan Ramadan.

Ramadan penuh berkah, itu sudah jelas. Termasuk berkah bagi orang dari kelas menengah ke bawah. Mereka yang kurang mampu biasanya lebih diperhatikan di bulan suci. Banyak tangan terulur untuk menolong mereka, baik ketika sahur, berbuka, maupun jelang Ied Mubarak. Orang-orang yang sadar pentingnya berbagi takkan ragu menyisihkan budgetnya untuk menolong saudara-saudara seimannya yang butuh bantuan.

Para penggerak ekonomi dari kelas menengah ke bawah juga ikut ketetesan berkah di bulan Ramadan. Hadirnya pasar tumpah dimana-mana, dengan berbagai jenis barang yang dijual dengan harga murah, menguntungkan mereka. Membuat para pembeli berpenghasilan pas-pasan mudah mendapatkan berbagai barang dengan harga terjangkau. Membuat para penjual musiman yang butuh uang jelang hari raya memiliki lapangan pekerjaan yang bisa menghasilkan pemasukan. Semuanya bahagia, semuanya sama-sama merasakan berkahnya.

Kalau masih ada yang bilang bulan Ramadan hanya untuk orang kaya, tunjukkan saja tulisan cantik ini. Biar yang bilang itu sadar. Apa yang dikatakannya hanya mitos. Faktanya sama sekali tidak begitu.

Kompasianers, bagaimana menurut kalian? Mitos ataukah fakta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun