Dunia fiksi dan nyata berbanding lurus. Perih di masa lalu tertuang dalam karya fiksi. Kesedihan tercurah dalam untaian tulisan cantik penuh kelam dan siksa bagi tokoh pria.
Style karya fiksi Young Lady tidak hanya terletak pada selipan-selipan lirik lagunya. Tetapi juga pada permainan kesedihan di dalamnya. Permainan kesedihan yang melibatkan tokoh utama pria sebagai penderita.
Kompasianers, tidak bolehkah Young Lady menulis cantik dengan cara seperti itu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!