"Apa yang harus kulakukan agar Kak Calvin sehat dan bahagia?" isaknya.
** Â Â Â
Calvin terbaring tak bergerak, tak bergerak, tak bergerak. Mengenakan jas hitam, Calvin berbaring di lantai. Ia berbaring miring, dengan kedua lutut tertekuk dan tangan bersedekap di bawah perutnya.
Siapa sangka, pria setampan, sekaya, dan sesempurna Calvin Wan patah hati dan kesepian. Hidup sendiri tanpa menikah, melepaskan cinta seorang wanita, tidak mampu memiliki keturunan, dan kesakitan karena kanker. Adakah derita yang lebih menyakitkan? Calvin merasakan itu semua.
Menakutkan, sungguh menakutkan melihat Calvin berbaring tak bergerak lantaran kepedihan. Hati Calvin telah mati rasa. Tak dapat lagi takut pada deritanya sendiri. Justru orang lain yang memendam rasa takut mendapati saat-saat terkelam itu terjadi.
Saat menakutkan itu telah tiba. Pria mana pun yang melihat Calvin saat ini pastilah merasakannya. Saat-saat menakutkan yang begitu berat. Terbaring tanpa gerakan di lantai, tenggelam dalam kesepian dan patah hati. Sungguh menakutkan.
** Â Â Â
https://www.youtube.com/watch?v=fp0hIhv_3Oo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H