Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ragu Berikan Panggilan Sayang? Ini Manfaat Positifnya

7 September 2017   06:10 Diperbarui: 8 September 2017   03:53 2715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Panggilan sayang membuat pemakainya merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Perasaan hangat menyelimuti jiwa mereka ketika saling melontarkan panggilan sayang. Sesuatu yang lembut menyentuh hati saat panggilan sayang terucap. Panggilan sayang adalah bahasa cinta. Ada selipan afirmasi dalam panggilan sayang yang kita ucapkan. Bahasa cinta banyak jenisnya. Panggilan sayang salah satunya. Jika sudah memiliki panggilan sayang, jangan berhenti memakainya. Tetaplah gunakan panggilan sayang sebagai bahasa cinta.

So, jangan ragu dan gengsi memberikan panggilan sayang. Jangan ragu pula menunjukkannya di depan orang lain. Bukan karena ingin pamer kemesraan atau bahasa cinta yang khusus, melainkan untuk menunjukkan ketegasan dan menguatkan perasaan kita. Panggilan sayang merupakan salah satu bentuk kata-kata positif. Kata-kata positif akan menghasilkan energi positif. Kompasianer, maukah kalian memberikan panggilan sayang pada orang-orang yang menurut kalian pantas mendapatkannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun