Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Agar Otak Kanan dan Kiri Seimbang, Belajarlah Bermain Piano

5 Mei 2017   06:09 Diperbarui: 5 Mei 2017   08:37 4403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua tangan Albert tak berfungsi normal karena suatu penyakit yang sangat parah.  Meski demikian, ia bertekad belajar bermain piano. Albert melawan rasa sakitnya dan terus belajar setiap hari.

Melihat tekad Albert yang begitu kuat, hati Renna tersentuh. Renna menawarkan diri mengajari Albert bermain piano tiap akhir pekan. Albert menerima tawaran Renna.

Renna mengajari dengan sabar. Ia sangat mengerti kondisi Albert. Amat berbeda dengan mantan guru privat pianonya dulu. Albert mengalami kemajuan pesat setelah belajar dengan Renna. Selain itu, ia mulai merasakan dampak positif dari bermain piano.

Kita perlu meneladani semangat belajar yang tercermin dari ilustrasi di atas. Belajar bermain piano tak ada ruginya. Justru mendatangkan banyak manfaat. Tidak percaya? Simak artikel ini lebih lanjut.

Banyak orang tua yang tak segan mengeluarkan budget untuk kursus atau privat piano pada anak. Belajar bermain piano bukan sekedar lifestyle yang trend dan elite, gengsi, atau ingin ikut-ikutan. Ada manfaat lain yang dapat diperoleh.

Menurut Dr. Francis Rausche, bermain piano dapat menstimulasi kecerdasan. Kecerdasan dan kemampuan intelegensi akan meningkat jika seseorang bermain piano. Itu artinya, ia akan mampu menyerap ilmu-ilmu lain di luar ilmu musik dan teknik permainan piano. Seperti Sains, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan disiplin ilmu lainnya. Bagi seseorang yang masih bersekolah atau kuliah, tak tertutup kemungkinan mereka akan mengalami peningkatan prestasi akademik.

Manfaat lain yang tak kalah pentingnya adalah, melatih konsentrasi. Sering kali kita merasa sulit berkonsentrasi, baik saat mengerjakan tugas sekolah, tugas kuliah, skripsi, tesis, atau pekerjaan di kantor. Bermain piano bisa menjadi solusi. Saat bermain piano, kita dilatih memfokuskan seluruh pikiran pada piano yang kita mainkan. Mata kita membaca not balok dan partitur. Di saat bersamaan, tangan kita bergerak memainkan tuts piano. Apa lagi jika kita bermain piano sambil bernyanyi. Otak kita fokus menghafal lirik, dan bibir kita menyanyikan lirik lagunya. Seluruh komponen dalam diri kita bersinergi ketika bermain piano. Diperlukan konsentrasi tinggi untuk melakukannya. Maka dari itu, bermain piano sangat disarankan untuk melatih konsentrasi.

Tak hanya meningkatkan kecerdasan otak dan melatih konsentrasi. Bermain piano dapat pula meningkatkan kreativitas. Orang yang terbiasa bermain piano akan mudah menciptakan nada-nada baru dalam permainan pianonya. Sekali-dua kali mendengarkan lagu saja, jiwa kreatifnya bangkit. Ia bisa mengolah lagu itu menjadi lebih indah dengan permainan pianonya.

Menghaluskan perasaan dan melembutkan hati adalah manfaat berikutnya. Piano adalah alat musik yang sangat indah. Perlu kelembutan dan feeling yang kuat untuk memainkannya. Sering bermain piano otomatis membuat hati kita lebih lembut. Hati kita lebih peka. Piano tak boleh diperlakukan kasar. Secara tidak langsung, bermain piano dapat melatih rasa dan jiwa kita.

Di bidang kesehatan, piano bermanfaat untuk mengurangi stress. Tekanan jiwa perlahan-lahan berkurang sewaktu kita bermain piano. Duduk di depan piano dan mainkanlah. Kita akan merasakan ketenangan jiwa. Pikiran kita menjadi lebih jernih. Tingkat stress akan menurun.

Satu lagi manfaat yang tak kalah baiknya. Bermain piano mampu menyeimbangkan otak kiri dan otak kanan. Otak kiri dominan terhadap logika, angka, dll. Sedangkan otak kanan berperan penting dalam kreativitas, imajinasi, dan seni. Sewaktu bermain piano, otak kiri dan otak kanan kita bekerja seimbang. Siapa yang tidak mau punya otak kanan dan kiri yang seimbang?

Last but not least, bermain piano berguna untuk meningkatkan kepercayaan diri. Kok bisa? Jelas bisa. Saat bermain piano, akan ada orang yang mendengarkan permainan piano kita. Tak peduli satu orang, sepuluh orang, atau bahkan ratusan orang. Mereka yang mendengarkan permainan piano kita akan mengapresiasi dan memberi tanggapan. Saat itulah kepercayaan diri kita muncul. Apa lagi kalau kita sudah lancar bermain piano.

So, buat para Kompasianer yang sudah menjadi orang tua atau yang menjadi calon orang tua, masih keberatankah untuk mengeluarkan biaya privat piano? Dan buat Kompasianer yang belum menjadi orang tua, tertarikkah belajar bermain piano? Meski rata-rata seseorang mulai belajar bermain piano sewaktu masih anak-anak, masih terbuka peluang bagi orang dewasa untuk belajar bermain piano. Piano bisa dipelajari siapa saja dan kapan saja. Piano tak mengenal usia, status sosial-ekonomi, budaya, ras, dan agama.

Masih ragu, Kompasianer? Banyak yang mengatakan belajar bermain piano itu susah. Repot dan hanya membuang-buang waktu. Dari pada waktunya dipakai untuk belajar bermain piano, lebih baik dipakai untuk mengerjakan tugas atau menyelesaikan pekerjaan. Eits, jangan salah. Ada beberapa tips mudah belajar bermain piano bagi pemula.

1. Belajarlah bermain piano dengan posisi tangan yang baik. Atur posisi tangan kita di atas piano sebelum memainkannya. Posisi tangan yang baik akan memudahkan kita untuk memainkan piano.

2. Kenali kunci nada. Piano adalah alat musik melodis dan harmonis. Sebab alat musik ini bisa menghasilkan not/nada. Piano memiliki kunci atau chord. Terdiri dari chord mayor dan minor. Ada chord A, chord AM, chord C, chord CM, dll. Nah, cobalah pelajari chord-chord itu.

3. Lemaskan jari kita. Caranya? Cukup mainkan satu chord, lalu berpindah ke chord lainnya. Jemari kita akan terbiasa memainkan tuts piano dengan cara ini. Tak ada lagi kata kaku atau tegang.

4. Mainkan lagu. Langkah selanjutnya, pilihlah salah satu lagu yang kita sukai. Mainkanlah lagu itu dengan piano. Tak perlu sambil bernyanyi jika kita belum siap. Memaksakan diri bermain piano sambil bernyanyi justru membuat konsentrasi kita buyar. Fokus saja pada lagu yang kita mainkan berikut chordnya.

5. Berlatih dengan disiplin. Usahakan setiap hari kita berlatih bermain piano. Sisihkan minimal setengah jam waktu kita untuk menyentuh tuts-tuts piano. Jika rutin berlatih, maka kita bisa semakin lancar bermain piano. Sama seperti menekuni hobi lainnya, bermain piano pun membutuhkan ketekunan dan dedikasi.

Kompasianer, ayo kita belajar bermain piano.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun