Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wanita Cantik dan Pria Biasa: Mengapa Bisa Bersatu?

29 April 2017   06:35 Diperbarui: 29 April 2017   12:23 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hei, kamu pergi aja dari kehidupan Rosa. Rosa terlalu cantik buat kamu. Sedangkan kamu? Nggak cocok sama dia.”

Akan lebih banyak orang yang tidak suka melihat hubungan kita dengan si dia. Orang yang tidak suka akan melakukan segala cara untuk memisahkan kita dengan dia. Entah meremehkan dan menjatuhkan mentalnya di belakang kita, mengusir dia dari kehidupan kita, dll. Jangan biarkan itu terjadi. Bila pun ada yang meremehkan dia, besarkan hatinya. Motivasilah dia agar kuat menerima penghinaan itu. Cobalah beri pengertian pada orang-orang yang meremehkan dia untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Bela dan jagalah dia dari orang-orang yang meremehkannya.

3. Ajarkan dia kepercayaan diri

Mengajarkan seseorang untuk percaya diri gampang-gampang susah. Namun apa salahnya mencoba? Ajarkanlah kepercayaan diri padanya. Pelan-pelan, bangkitkan kepercayaan dirinya. Yakinkan dia bahwa penampilan fisik yang biasa bukanlah halangan baginya untuk meraih kebahagiaan.

4. Modifikasi? Tapi tetap jadi diri sendiri

Tak mungkin mengubah orang lain secara total. Kita hanya bisa membimbing dan mendorongnya untuk berubah. Jika dia benar-benar telah menjadi bagian dari hidup kita, tak ada ruginya memperkenalkan sedikit-sedikit cara berpenampilan yang lebih baik. Bagi wanita cantik yang fashionable dan paham segala make-up, tak sulit mengajari pria tentang mix and match pakaian, menggunakan parfum, dan perawatan tubuh lainnya untuk pria. Ajarkan saja sebagai tambahan pengetahuan untuk dia. Ingat, jangan sampai membuatnya tersinggung dan salah paham. Bisa-bisa dia mengira kita tidak menerima penampilannya yang sederhana. Kita boleh membantunya dalam berpenampilan, namun biarkan ia tetap menjadi dirinya sendiri.

5. Perkuat komitmen

Cinta yang dilandasi komitmen akan semakin kuat. Bagaimana pun wajah dan penampilan si dia, kita bisa menerimanya. So, perkuat komitmen. Ciptakan arah yang jelas, mau dibawa kemana hubungan ini selanjutnya. Komitmen terbentuk atas dasar cinta, penerimaan, dan kepercayaan.

Kompasianer, siapkah mencintai tanpa memandang fisiknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun