Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tumbuhkan Kepercayaan, Lakukan 9 Hal Ini

7 Maret 2017   06:49 Diperbarui: 7 Maret 2017   16:00 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jika kepercayaan disalahgunakan, akibat buruk selanjutnya adalah krisis kepercayaan. Individu yang kepercayaannya sering disalahgunakan akan sulit mempercayai orang lain. Mereka beranggapan semua orang itu jahat dan tidak tulus. Pada akhirnya, mereka menutup diri. Mereka lebih suka memendam permasalahan sendiri tanpa mau berbagi pada orang lain. Tanpa sadar, mereka mengembangkan sikap paranoid. Rasa waspada ditingkatkan berkali-kali lipat.

Hilangnya kepercayaan membuat individu lebih suka hidup sendiri. Persepsi mereka, hanya diri mereka sendiri yang bisa menolong dan mengerti. Sebisa mungkin mereka menghindari meminta tolong pada orang lain.

Sejatinya, manusia tidak bisa hidup sendiri. Mereka membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Adanya krisis kepercayaan menghambat hubungan baik antarindividu. Kepercayaan adalah awal tumbuhnya emosi-emosi positif lainnya seperti rasa sayang, cinta, rasa memiliki, rasa rindu, dan rasa peduli. Semuanya diawali dari rasa percaya.

So, bagaimana cara menumbuhkan dan pertahankan kepercayaan pada orang lain?

1. Berikan kesan pertama yang baik. Kesan pertama merupakan kunci sukses dalam menjalin relasi. Baik itu persahabatan, pertemanan, pernikahan, dan keluarga. Buatlah kesan pertama yang baik dan menyenangkan. Tunjukkan sikap ramah, hangat, dan bersahabat. Orang akan menilai kita dari kesan pertama. Meski demikian, jangan sampai melakukan pencitraan, jaga image, maupun bersikap yang dibuat-buat demi memperlihatkan kesan pertama yang baik. Buat kesan pertama senatural dan setulus mungkin.

2. Bersikap empati, tulus, dan peduli. Saat seseorang terkena musibah, berikan empati padanya. Saat menolong seseorang, lakukan dengan tulus. Niat menolong seseorang harus datang dari hati. Tidak boleh terkontaminasi oleh emosi negatif apa pun. Jangan lupa kembangkan rasa peduli. Curahkan perhatian kita untuk orang lain. Bentuk perhatian bisa dimulai dari hal sederhana. Misalnya menelepon sekedar menanyakan kabar, mengirimkan pesan atau e-mail, menyapa di media sosial, memberikan support, mendoakan, berkunjung ke rumah untuk silaturahmi, dan memberi hadiah.

3. Selalu ada. Hal ini mungkin agak sulit. Tak ada salahnya mencoba. Cobalah selalu ada untuk orang lain. Sediakan diri dan waktu untuk mereka. Ulurkan tangan kita saat mereka rapuh dan membutuhkan bantuan. Dengarkan curahan hati dan keluh kesah mereka. Sesibuk apa pun, usahakan meluangkan waktu untuk mereka. Kepercayaan orang akan mudah tumbuh ketika kita selalu ada untuk mereka.

4. Jangan mengumbar janji, tapi berikan bukti. Orang lebih percaya pada bukti nyata, bukan pada janji. Jika belum tentu bisa, jangan pernah berjanji. Lebih baik langsung membuktikan dari pada hanya sekedar berjanji. Jangan pernah mengingkari janji. Satu kali pengingkaran janji bisa mengurangi kepercayaan orang.

5. Rasa saling membutuhkan. Kepercayaan diawali dari rasa saling membutuhkan. Rasa membutuhkan ini tidak hanya datang dari satu pihak, melainkan dari kedua belah pihak. Rasa saling membutuhkan mendorong timbulnya rasa saling percaya.

7. Memberi dan menerima. Kedua tindakan ini harus seimbang. Jika satu orang terus-menerus memberi dan orang lainnya terus-terusan menerima, hal ini tidak bisa dikatakan seimbang. Kedua belah pihak harus saling memberi dan menerima. Memberi tak harus dalam bentuk materi. Menyisihkan waktu, perhatian, ide, dan bantuan nonmateri juga termasuk pemberian. Adanya tindakan memberi dan menerima yang seimbang dapat mempercepat timbulnya kepercayaan.

8. Berikan pembelaan dan perlindungan. Demi mendapatkan kepercayaan orang lain, jangan ragu melindungi dan membelanya. Jangan biarkan ia disakiti dan dihina. Jagalah dia dari orang-orang yang berusaha berbuat jahat padanya. Tiap orang akan merasa tenang, aman, dan bahagia saat ada yang memberinya perlindungan dan pembelaan. Ia tak lagi merasa sendiri. Sebab ia tahu, masih ada yang menyayangi dan melindunginya. Saat itulah kepercayaan akan muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun