Percayalah, posisi orang tua kandung takkan terganti. Sebaik apa pun orang tua baru kita, ia takkan mampu menggeser posisi orang tua kandung. Meski demikian, bukan berarti kita tidak menghormati orang tua baru itu. Hormati, sayangi, dan kasihi mereka. Yakinlah bahwa ia juga akan menyayangi dan mengasihi kita. 4. Belajar beradaptasi Saat melihat ayah berbahagia dengan istrinya, atau ibu dengan suaminya, mungkin di awal kita merasa sedih. Merasa diri tersisih dan tidak berharga. Namun itu hanya bagian dari proses adaptasi. Perlahan-lahan kita akan terbiasa.Â
Kita akan menerima bahwa orang tua kita pantas bahagia. Butuh waktu dan proses panjang untuk beradaptasi, yakinlah semua itu bisa terlewati. 5. Lihat sisi baik orang tua baru kita Banyak stigma negatif melekat pada ayah/ibu tiri. Anggapannya, ayah tiri dan ibu tiri itu jahat. Mereka hanya mencintai orang tua kita saja. Kenyataannya, tak semua begitu. Ada juga ayah/ibu tiri yang baik. Saat memilih pasangan, orang tua kita pastilah telah mempertimbangkan dan memilih yang terbaik. Bukan hanya untuk mereka, tapi juga untuk kita, anaknya. Mereka pasti memilih pasangan yang dapat menjadi orang tua yang baik untuk anaknya. Cobalah lihat sisi baik dari orang tua baru kita. Bersahabatlah dengan mereka. Jangan takut atau memusuhi mereka. Tak keberatan jika orang tua menikah lagi setelah jadi single parent?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H