Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tua Menikah Lagi, Bagaimana Reaksi Anak?

25 Februari 2017   07:54 Diperbarui: 4 April 2017   16:14 18768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Percayalah, posisi orang tua kandung takkan terganti. Sebaik apa pun orang tua baru kita, ia takkan mampu menggeser posisi orang tua kandung. Meski demikian, bukan berarti kita tidak menghormati orang tua baru itu. Hormati, sayangi, dan kasihi mereka. Yakinlah bahwa ia juga akan menyayangi dan mengasihi kita. 4. Belajar beradaptasi Saat melihat ayah berbahagia dengan istrinya, atau ibu dengan suaminya, mungkin di awal kita merasa sedih. Merasa diri tersisih dan tidak berharga. Namun itu hanya bagian dari proses adaptasi. Perlahan-lahan kita akan terbiasa. 

Kita akan menerima bahwa orang tua kita pantas bahagia. Butuh waktu dan proses panjang untuk beradaptasi, yakinlah semua itu bisa terlewati. 5. Lihat sisi baik orang tua baru kita Banyak stigma negatif melekat pada ayah/ibu tiri. Anggapannya, ayah tiri dan ibu tiri itu jahat. Mereka hanya mencintai orang tua kita saja. Kenyataannya, tak semua begitu. Ada juga ayah/ibu tiri yang baik. Saat memilih pasangan, orang tua kita pastilah telah mempertimbangkan dan memilih yang terbaik. Bukan hanya untuk mereka, tapi juga untuk kita, anaknya. Mereka pasti memilih pasangan yang dapat menjadi orang tua yang baik untuk anaknya. Cobalah lihat sisi baik dari orang tua baru kita. Bersahabatlah dengan mereka. Jangan takut atau memusuhi mereka. Tak keberatan jika orang tua menikah lagi setelah jadi single parent?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun