Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ikut Paduan Suara, Pasti Alami 6 Hal Ini!

6 Desember 2016   16:19 Diperbarui: 6 Desember 2016   18:46 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paduan suara biasanya diletakkan pada sesi-sesi acara formal. Meski begitu, bukan berarti kami tak pernah menyanyi dalam situasi semi formal. Hanya saja, acara-acara yang diikuti mengharuskan kami selalu siap dengan sikap dan postur tubuh sempurna. Menyanyi sepenuh jiwa, sepenuh hati, dalam formasi sempurna dan tidak boleh ada gerakan sama sekali. Satu gerakan saja dapat merusak formasi dan estetika dari paduan suara itu sendiri. Kecuali pada momen-momen tertentu seperti pentas seni atau reuni akbar para alumni, dimana kami bisa lebih bebas dan boleh menggunakan koreografi.

5. Interpretasi lagu

Paduan suara bukan hanya mengajarkan teknik vokal. Selain teknik vokal yang baik, kami pun diajarkan interpretasi dari lagu yang kami bawakan. Misalnya pada lagu ‘Bunda’ atau ‘Jasamu Guru’. Sebelum bernyanyi, terlebih dulu kami diajari makna lirik lagu tersebut dan cara kami menyanyikannya. Ekspresi, stage act, gesture, tempo, dinamika, keras-lembutnya suara, bahkan senyum kami diatur saat menyanyikan sebuah lagu. Agar relevan dengan liriknya. Pernah pada saat acara perpisahan kami menyanyikan lagu ‘Bunda’. Sebagian besar anggota paduan suara bernyanyi dengan lembut, dengan anggun, dengan cantik. Tanpa sadar kami meneteskan air mata. Walau menangis, kami masih bisa menyanyi dengan sangat baik dan tetap menjaga sikap.

6. Koleksi perbendaharaan lagu

Bergabung di paduan suara membuat kami hafal banyak lagu. Bukan hanya lagu nasional atau lagu daerah saja, melainkan lagu pop Indonesia, lagu Barat, dan beberapa jenis lagu lainnya. Kami dilatih menghafal lirik dalam waktu singkat. Kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdiri membentuk formasi sempurna dan menyanyikan satu lagu. Bernyanyi sampai hafal, bernyanyi sampai otak kami menyerap setiap kata dalam teks lirik lagu. Tak heran jika anggota paduan suara waktu itu sering dikatakan halus nan memesona, namun juga kuat dan sabar.

Itulah hal-hal yang didapatkan selama menjadi anggota paduan suara. Kenangan indah dan pelajaran positif di dalamnya akan selalu tersimpan sampai kapan pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun