Paduan suara biasanya diletakkan pada sesi-sesi acara formal. Meski begitu, bukan berarti kami tak pernah menyanyi dalam situasi semi formal. Hanya saja, acara-acara yang diikuti mengharuskan kami selalu siap dengan sikap dan postur tubuh sempurna. Menyanyi sepenuh jiwa, sepenuh hati, dalam formasi sempurna dan tidak boleh ada gerakan sama sekali. Satu gerakan saja dapat merusak formasi dan estetika dari paduan suara itu sendiri. Kecuali pada momen-momen tertentu seperti pentas seni atau reuni akbar para alumni, dimana kami bisa lebih bebas dan boleh menggunakan koreografi.
5. Interpretasi lagu
Paduan suara bukan hanya mengajarkan teknik vokal. Selain teknik vokal yang baik, kami pun diajarkan interpretasi dari lagu yang kami bawakan. Misalnya pada lagu ‘Bunda’ atau ‘Jasamu Guru’. Sebelum bernyanyi, terlebih dulu kami diajari makna lirik lagu tersebut dan cara kami menyanyikannya. Ekspresi, stage act, gesture, tempo, dinamika, keras-lembutnya suara, bahkan senyum kami diatur saat menyanyikan sebuah lagu. Agar relevan dengan liriknya. Pernah pada saat acara perpisahan kami menyanyikan lagu ‘Bunda’. Sebagian besar anggota paduan suara bernyanyi dengan lembut, dengan anggun, dengan cantik. Tanpa sadar kami meneteskan air mata. Walau menangis, kami masih bisa menyanyi dengan sangat baik dan tetap menjaga sikap.
6. Koleksi perbendaharaan lagu
Bergabung di paduan suara membuat kami hafal banyak lagu. Bukan hanya lagu nasional atau lagu daerah saja, melainkan lagu pop Indonesia, lagu Barat, dan beberapa jenis lagu lainnya. Kami dilatih menghafal lirik dalam waktu singkat. Kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdiri membentuk formasi sempurna dan menyanyikan satu lagu. Bernyanyi sampai hafal, bernyanyi sampai otak kami menyerap setiap kata dalam teks lirik lagu. Tak heran jika anggota paduan suara waktu itu sering dikatakan halus nan memesona, namun juga kuat dan sabar.
Itulah hal-hal yang didapatkan selama menjadi anggota paduan suara. Kenangan indah dan pelajaran positif di dalamnya akan selalu tersimpan sampai kapan pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H