Ada yang menarik perhatianku kala meninjau salah satu kawasan di daerah Gunung Kidul. Diantara jalan dua sisi khas pegunungan dan rimbunnya pepohonan terdapat plang kecil bertulisakan "Kampung Wisata Kemuning". Aku pun segera membuka mesin pencarian dan menemukan berbagai informasi mengenai kampung tersebut.
Tak disangka, di kawasan sepi pemukiman ada wisata hidden gem yang belum familiar. Bahkan akses jalannya belum aspal dan sulit dijangkau oleh pengemudi pemula. Lantaran penasaran, aku pun melanjutkan pencarian mengenai kampung wisata tersebut. Siapa tahu nanti tertarik mengajak kawan berlibur ke sana.
Ragam Potensi Dusun Kemuning
Gunung Kidul identik dengan tanah tandus yang warganya hidup kekurangan air. Padahal sulitnya akses air bersih tak menyelimuti seluruh kawasan di Gunung Kidul. Terbukti beberapa area di Gunung Kidul mampu menghasilkan sumber daya pangan melimpah.
Tak terkecuali sebuah wisata air indah bernama Telaga Kemuning. Telaga ini dikelola oleh masyarakat setempat sejak tahun 2008. Telaga Kemuning memiliki luas sekira 1 hektar dengan kedalaman 3 meter. Biasanya pengunjung dan warga sekitar melakukan aktivitas memancing karena suasananya sejuk.
"Telaga Kemuning ini menjadi background wisata kita. Wisata ini nantinya yang akan mengangkat ekonomi warga," kata Suhardi, kepala dusun Kemuning.
Menariknya, Telaga Kemuning ini dikelilingi oleh Hutan Lindung Wanagama. Selain menjadi paru-paru Dusun Kemuning, hutan ini sekaligus sebagai sumber penghasilan warga sekitar. Pasalnya tahun 2012 Astra bersama Universitas Gadjah Mada melakukan reboisasi dengan penanaman 110.000 pohon jati dan nangka.
Dari sisi UMKM, Dusun Kemuning juga menggerakkan warganya untuk produksi camilan lokal. Ada lempeng telo dan gaplek geprek yang sedang banyak peminatnya. Tiap ada pameran kuliner, dua produk ini sukses menghasilkan cuan tambahan untuk warga. Selain itu juga ada produk wedang secang dan jenang pisang yang sering disajikan di Kampung Kemuning.
Dusun Kemuning juga memiliki bank sampah yang kini berkembang pesat. Mulanya dibina oleh puskesmas, tetapi kurang aktif. Kini bank sampah ini diambil alih pembinaannya oleh Astra. Beruntung, programnya aktif dan dapat menjadi manfaat jangka panjang. Warga bisa mengumpulkan sampah yang sudah dipilah. Nantinya ada kader khusus yang akan memproses sampah plastik dan kertas. Hasil aktivitas bank sampah ini akan digunakan untuk Program Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan lansia di posyandu.
Tak hanya itu saja, bentang alam Dusun Kemuning terbilang eksotis, sejuk, dan lekat suasana desanya. Bahkan keramahan warganya selalu menjadi kesan tersendiri bagi siapapun yang berkunjung. Oh iya, pengelola Dusun Kemuning sudah menyiapkan homestay jika ada wisatawan yang ingin merasakan tinggal di pedesaan. Bahkan wisatawan bisa menginap di rumah warga dan ikut berkegiatan di sana. Keren!
Sejarah Dusun Kemuning
Pak Suhardi mengatakan bahwa Dusun Kemuning berdiri sekitar tahun 1775 setelah kerajaan Mataram terpecah. Mbah Sarijan, pendiri Dusun Kemuning yang dulu adalah prajurit kraton mulai petualangan dengan berhenti mengabdi. Selanjutnya beliau mengasingkan diri di daerah Kemuning ini.
"Sempat ada pengejaran penjajah juga dan bertarung dengan pasukan kuda Belanda. Banyak mati kuda di tepak jaran. Jadi di bebatuan ada banyak bekas telapak kuda, dari situ Mbah Sarijan bisa selamat," tambah Pak Suhardi.
Saat dikejar itulah Mbah Sarijan bersembunyi di gua dekat Dusun Kemuning. Beliau juga mengajak keluarganya untuk hidup di dusun ini hingga akhir hayat. Mbah Sarijan sempat melakukan ritual doa yang dikabulkan dengan ditandai munculnya pohon besar. Kemudian pohon itu diberi nama Kemuning yang artinya kesucian dalam berpikir.
Jika menilik Dusun Kemuning masa kini, kita akan disuguhi gapura bertulisakan "Kampung Berseri Astra". Ya, dusun ini sudah mendapatkan pembinaan dari Astra berupa Posyandu dan bank sampah. Tak hanya sampai di situ, Astra juga mendirikan pendopo sebagai tempat berteduh sekaligus sarana berkumpul yang nyaman.
Astra secara masif memberikan edukasi dan pendampingan agar Dusun Kemuning menjadi destinasi wisata yang nyaman bagi pengunjung. Pun memberikan berbagai masukan agar pengelola dan warga sekitar lebih berdaya. Dengan begitu diharapkan kehidupan ekonomi warga sekitar merangkak naik menuju sejahtera.
Sebagai informasi, Kampung Berseri Astra adalah program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan dalam satu komunitas kampung. Dengan kata lain satu kampung sejuta manfaat untuk warga sekitar. Dengan adanya Kampung Berseri Astra ini masyarakat bisa mewujudkan wilayah yang lebih bersih, sehat, cerdas, dan produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H