Beranjak lagi ke timur ada Benteng Vredeburg. Awalnya bernama Rustenberg yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda. Benteng ini dibangun tahun 1760 secara sederhana. Dindingnya terbuat dari tanah beserta kayu pohon kelapa sebagai penyangga, atapnya dari ilalang. Tujuan dibangun untuk menjaga keamanan kraton, tetapi sebenarnya akan digunakan oleh Belanda untuk mengontrol keadaan dalam kraton.
Sementara Malioboro sudah menjadi pusat ekonomi melalui pasar tradisional terlengkap di DIY sejak dulu. Bahkan pedagang dari Solo dan Semarang sering mengambil barang di sini.
Bukan hanya ekonomi, sektor pariwisata juga berkembang pesat. Terbukti dengan adanya hotel Inna Garuda dan hotel Toegoe. Toegoe ini dinobatkan menjadi hotel terbaik yang memiliki restoran khusus orang asing dan pribumi kalangan kraton.
Wajah Baru Pusat Wisata Kota
Banyak yang berubah dari kondisi dan fungsi bangunan kawasan 0 kilometer. Gedung Bank Indonesia sudah diperluas, namun tidak berfungsi secara maksimal. Gedung Pos Indonesia sudah mengalami perombakan, bahkan ada coffee shop -Kopi Pakpos- di salah satu sudutnya.
Coba tengok postingan foto social media di titik nol kilometer, pasti banyak potret gedung bank BNI. Memang menawan gedung ini. Setiap pengunjung berlomba mengabadikan momen berlatar gedung putih ini. Jika beruntung, kita akan mendapatkan rona sunset indah.
Gedung Agung masih digunakan sebagai rumah singgah kala presiden dan jajarannya berkunjung ke Jogja. Wisatawan rombongan bisa masuk dengan mengantongi izin dari pengelola.
Paling hits adalah Benteng Vredeburg. Hingga sekarang bangunan megah di tengah kota ini menjadi destinasi wisata favorit. Selain harga tiket terjangkau (Rp 3.000 untuk dewasa), juga edukatif bagi anak-anak. Pemugaran sudah dilakukan, misalnya bagian kolam yang mengitari benteng. Kini hanya tersisa kolam di bagian depan.
Kalau jalan Malioboro tentu selalu menjadi andalan. Kini pedestrian sudah direnovasi lebih baik. Tata ruang mulai cantik. Bahkan kantong parkir saja dibuat terpusat. Â Untuk meredakan keramaian, pemerintah menetapkan Selasa Wage sebagai hari bebas kendaraan bermotor.
Satu hari dalam sebulan tersebut menambah daya tarik wisata. Iya dong, cocok buat pengunjung yang ingin lebih bebas mengambil foto atau menikmati suasana tanpa asap kendaraan. Bonusnya, digelar beberapa seni budaya di beberapa titik sepanjang jalan Malioboro. Makin asyik ya!
Tips and Tricks