Olah raga merupakan salah satu pendukung pola hidup sehat di balik padatnya aktivitas harian. Memilih bentuk olah raga yang sederhana adalah pilihan terbaik di zaman serba praktis ini. Lari adalah olah raga ramah lingkungan yang menjadi senjata andalan menuju kebugaran jasmani. Tak heran jika sebagian besar masyarakat mengalokasikan waktu paginya di akhir pekan untuk berlari.
Saya sendiri mulai aktif melakukan olah raga lari (ringan) secara rutin sejak belajar di sekolah menengah atas. Awalnya saya jogging 2 kali dalam seminggu, kemudian ritmenya berkurang lantaran sibuk belajar dan bekerja. Meski demikian, saya memaksakan diri untuk berlari minimal 1 kali dalam sebulan. Memasuki bangku kuliah pun mulai berani join ke event lomba lari dengan jarak 5 km.
Nah, berkaitan dengan event lomba lari, Bank Mandiri dan Pemerintah Provinsi Yogyakarta memiliki ajang tahunan bagi para pelari seluruh dunia. Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2019 adalah perayaan ketiga yang digelar di kawasan Candi Prambanan Yogyakarta. Puncaknya, tahun ini MJM diikuti sekitar 7.500 runners dari dalam dan luar negeri.
MJM kali menawarkan Full Marathon (42 KM), Half Marathon (21 KM), 10 KM, dan 5 KM sehingga peserta bisa memilih jarak tempuh yang diinginkan. Para peserta MJM sudah memadati kota pelajar sejak 26 April 2019 untuk mengambil race pack di Pendopo Hotel Royal Ambarrukmo. Nantinya peserta akan menadapatkan race number, T-shirt, dan finisher medal setelah menyelesaikan jalur. Fasilitas tenaga medis dan ambulance pun dipersiapkan dengan matang untuk mendukung jalannya lomba.
Hari itu kawasan Prambanan padat oleh lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki yang sebagian besar adalah peserta lari. Peserta memenuhi area Candi Prambanan sejak pukul 03.00 dini hari. Seakan memanfaatkan waktu, mereka segera melakukan pemanasan ringan setelah mengecek race number dan kenyamanan kostum (T-shirt dan sepatu).
Titik start dipandu oleh MC Ibnu Jamil dan Conchita Caroline. Sebelum mulai, mereka berfoto selfie dengan peserta. Sementara flag off dilakukan oleh Menteri BUMN, Rini Soemarno, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Dirut Bank Mandiri. Nampak atlet nasional Johari Johan dan Hendro Lung pada start line 10K marathon.
MJM tahun ini disebut "people race" dan "sport tourism". Why? Karena berusaha melibatkan seluruh komponen masyarakat dan komunitas untuk menyukseskan penyelenggaraan marathon yang mendorong destinasi lokal di Indonesia. Jalur lomba membentang sepanjang jalanan desa sehingga nampak warisan cagar budaya dan kehidupan sosial sekitar Prambanan.