Bagai rumah kedua, owner berada di restoran ini selama 6 hari dalam satu minggu (sesuai jadwal buka). Feel free to ask juga diterapkan sehingga pengunjung bisa menikmati hidangan sambil mencari tahu lebih dalam mengenai menu andalan di sini --lilit basah, sate merah, dan ceker tugel--.
2. Space Khusus Untuk Kesan dan Pesan dari Pelanggan Mancanegara
Sebuah layar monitor berukuran sedang menempel pada tiang di tengah restoran. Bukan LED TV, monitor tersebut berisi video ulasan pengunjung WNA. White board panjang berisi tulisan tangan visitor --dari berbagai negara-- tentang pesan dan kesan juga menjadi bagian identik di Sate Ratu.Â
Deretan kalimat pujian dengan jenis huruf dan bahasa yang berbeda (sesuai daerah asal pengunjung) menambah daya tarik ruang makan. Meski abstrak, keberadaan papan yang menempel di dinding membuat pengunjung merasa senang. Bahkan mereka menjadikannya spot foto untuk ditunjukkan ke teman, rekan kerja, atau keluarganya.Â
Review dari mulut ke mulut para wisatawan asing tersebut sukses menambah jumlah pelanggan. Review dalam bentuk online juga mengalir deras pada situs Trip Advisor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H