Mohon tunggu...
Latifah Ayu Kusuma
Latifah Ayu Kusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Copywriter

Local Traveller

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Intervensi Gizi Sensitif Lebih Akurat Daripada Intervensi Gizi Spesifik Dalam Penanganan Stunting?

27 September 2018   11:26 Diperbarui: 27 September 2018   11:47 7116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b. Suplemen mikronutrien atau fortifikasi untuk ibu dan anak

c. ASI dan makanan pendamping ASI

Untuk memaksimalkan usaha, intervensi dilakukan dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Langkah tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adalah dengan memberikan ASI ekslusif selama 6-24 bulan pertama sejak lahir. ASI sangat baik bagi pertumbuhan bayi karena memilki beragam manfaat, misalnya meningkatkan kekebalan tubuh dan perkembangan otak. Setelah berusia 6 bulan, ibu bisa memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) yang berkualitas dengan memperhatikan kandungan gizi makro maupun mikro. Standar MPASI menurut WHO yaitu terdiri dari staple food, protein nabati dan hewani, buah yang kaya vitamin A, produk susu, serta sayur dan buah-buahan.

d. Feeding- perilaku dan stimulasi

e. Manajemen kasus akut Malnutrisi

f. Pencegahan dan manajemen penyakit

Menanamkan perilaku hidup sehat mulai dari lingkungan keluarga akan meminimalkan potensi segala bentuk penyakit. Mulailah dari hal-hal kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan atau mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

2. Intervensi Gisi Sensitif

a. Air dan sanitasi

Kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal bayi juga harus diperhatikan untuk menghindari kuman penyebab penyakit. Bayi dan balita harus mendapatkan akses air bersih dan sanitasi yang baik. Sanitasi yang buruk akan mengakibatkan penyakit diare dan infeksi cacing usus (cacingan) pada anak. Kedua penyakit tersebut berpotensi menjadi faktor penyebab stunting.

b. Pertanian dan ketahanan pangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun