Mohon tunggu...
Latifah Ayu Kusuma
Latifah Ayu Kusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Copywriter

Local Traveller

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menanti Kemegahan "Imlek Light Festival 2018"

19 Februari 2018   18:01 Diperbarui: 19 Februari 2018   18:06 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jogja Chinese Art & Culture Centre (JCACC) memiliki sebuah annual event yang tidak boleh dilewatkan begitu saja, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY). Acara yang dilaksanakan menjelang Cap Go Meh ini rutin diadakan di kawasan kampung Ketandan. Sebuah panggung utama akan diisi dengan berbagai penampilan menarik, seperti barongsai, dance competition, wayang potehi serta pemilihan koko dan cici Yogyakarta 2018. Ratusan stand kuliner berjajar di sepanjang jalan Ketandan untuk memeriahkan serangkaian acara yang dibuka untuk umum ini.

Kampung Ketandan

Pemilihan kampung Ketandan sebagai tempat berlangsungnya acara tak lepas dari sosok Tan Jin Sing, seorang kapiten Tionghoa yang menikah dengan kerabat keraton Yogyakarta. Menarik, kampung yang ditetapkan sebagai kawasan Pecinan ini khas dengan bangunan Tionghoa yang terus direnovasi sesuai arus modernisasi. Kampung Ketandan juga menjadi saksi akulturasi budaya Tionghoa, keraton, dan keramahan masyarakat Yogyakarta. Lokasi kampung Ketandan yang berada di pusat kota --kawasan Malioboro-- ini juga strategis dan support untuk menggelar PBTY.

Karnaval

Sebagai opening rangkaian kegiatan PBTY, karnaval budaya akan meramaikan jalan Malioboro dengan berbagai keseruan. Barongsai, naga batik, gendhawangan, boneka Taiwan, dan drum band akan memadati kawasan jantung kota tersebut.

Dok; Riana
Dok; Riana
Imlek Light Festival

Seperti pernyataan panitia pada Senin (29/01) lalu di Westlake Restaurant, ada yang berbeda dengan rangkaian acara PBTY tahun ini. Panitia menghadirkan hiburan baru, taman lampion "Imlek Light Festival" yang bertujuan agar para pengunjung memiliki space unik untuk bersantai dengan sahabat atau keluarga.

Jianzi

Pada perayaan PBTY tahun ini juga akan berlagsung lomba Jianzi. Jianzi adalah sebuah olahraga tradisional dari Tiongkok yang kini sudah populer di Asia dengan berbagai sebutan. Alat yang digunakan cukup sederhana, hanya sebuah shutttlecock yang terbuat dari bulu angsa dicat warna-warni dan pemberat dari karetatau plastik di bagian bawah. Cara permainan pun mudah dilakukan dengan menendang atau menerima shuttlecock dengan seluruh bagian tubuh, kecuali tangan. Permainan ini bisa dilakukan secara individu maupun berkelompok.

Wayang Potehi

Merupakan sebuah kesenian pertunjukan yang menggunakan boneka kain dengan kepala boneka terbuat dari kayu. Kesenian yang sudah ada sejak masa dinasti Tang (617-918 Masehi) ini seringkali mengambil cerita legenda klasik Tiongkok. Selain pertunjukan wayang potehi, pada PBTY kali ini juga diadakan lomba melukis kepala wayang potehi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun