Mohon tunggu...
Latifah Dwi Nurhalizah
Latifah Dwi Nurhalizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Mahasiswa IAIN Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Psikologis Anak Broken Home

13 Oktober 2024   22:20 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Anak yang berasal dari keluarga broken home, yaitu kondisi di mana orang tua bercerai atau berpisah, sering kali menghadapi berbagai tantangan psikologis dalam proses tumbuh kembangnya. 

Artikel ini mengulas perkembangan psikologis anak broken home berdasarkan kajian literatur dan penelitian ilmiah. 

Beberapa aspek yang dianalisis meliputi dampak terhadap kesehatan mental, perkembangan emosi, hubungan sosial, serta faktor yang dapat memoderasi efek negatif dari situasi ini. 

Melalui tinjauan literatur dari jurnal dan artikel ilmiah, artikel ini berupaya memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai mekanisme adaptasi psikologis anak dari keluarga broken home serta strategi intervensi yang efektif.

Kata Kunci: Anak broken home, perkembangan psikologis, kesehatan mental, adaptasi emosi, hubungan sosial.

---

Pendahuluan

Perkembangan psikologis anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga sebagai agen sosial pertama dalam kehidupan mereka. Keluarga yang harmonis memberikan dukungan emosional, fisik, dan sosial yang penting bagi pertumbuhan anak. 

Namun, ketika keluarga mengalami disfungsi seperti perceraian, anak-anak sering kali berada dalam posisi rentan secara psikologis. Anak dari keluarga broken home, umumnya mengalami gangguan perkembangan baik secara emosional maupun sosial.

Broken home didefinisikan sebagai keluarga yang mengalami disintegrasi akibat perceraian atau perpisahan permanen antara orang tua. Berdasarkan kajian dari American Psychological Association (APA, 2019), perceraian dan konflik antara orang tua dapat berdampak jangka panjang terhadap kesehatan mental anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun