Mohon tunggu...
Latifah Ayu Aji
Latifah Ayu Aji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Newbie blogger

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Becak Motor, Transportasi Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Kemajuan Teknologi

18 Juni 2023   23:11 Diperbarui: 18 Juni 2023   23:19 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Penulis

Pasar Tradisional, Bendungan Melayu - Di tengah kemajuan teknologi dan munculnya berbagai moda transportasi modern, becak motor atau yang lebih dikenal dengan sebutan bentor, terus bertahan sebagai salah satu simbol transportasi tradisional yang ikonik di Indonesia. 

Dalam perjalanan yang berliku, bentor berhasil mempertahankan eksistensinya dan terus menjadi pilihan transportasi yang populer di pasar tradisional.

Dengan modifikasi sepeda motor yang dilengkapi dengan kursi penumpang di bagian depan, bentor telah menjadi sarana transportasi yang dapat mengatasi kemacetan perkotaan. 

Keunikan bentor terletak pada desainnya yang simpel namun efektif, memungkinkan penumpang untuk menikmati perjalanan nyaman dalam jarak pendek di sekitar pasar tradisional yang padat.

Salah satu keunggulan utama bentor adalah kecepatan dan kemampuannya untuk mengakses ruas-ruas jalan yang sempit dan sulit dijangkau oleh kendaraan bermotor lainnya. 

Becak motor juga dianggap sebagai pilihan transportasi yang ramah lingkungan karena mengurangi emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan kendaraan bermotor konvensional.

"Saya buat ini sudah dari tahun 2015. Masih terpakai sampe sekarang, walaupun sering betulin dikit-dikit ke bengkel kalo mau ada yang dilas itu besi-besinya" kata Pak Tarman seorang tukang becak motor yang beroperasi di sekitar Pasar Bendungan Melayu.

"Keamanannya aman-aman aja, sama aja kaya becak gowes biasa" tambah Pak Tarman terkait keamanan becak motor.

Meskipun bentor telah menghadapi beberapa tantangan, termasuk regulasi dan persaingan dengan moda transportasi modern, minat masyarakat terhadap bentor terus bertahan. Hal ini terlihat dari keberadaan bentor yang masih aktif di pasar tradisional, menjadi salah satu pilihan transportasi utama bagi warga lokal dan pengunjung.

Sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia, bentor juga telah menjadi objek wisata yang menarik. Banyak wisatawan yang tertarik untuk merasakan sensasi berkeliling pasar tradisional dengan menggunakan bentor, mengenal budaya lokal, dan menikmati kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

"Saya langganan becak Pak Tarman udah hampir setahun. Biasanya untuk nganter pesenan kue ke pelanggan-pelanggan saya" kata Bude pelanggan setia becak Pak Tarman.

"Ongkosnya murah sepuluh ribu sekali jalan. Sama aja kaya becak gowes, cuma mendingan ini kan lebih cepet" tambah Bude.

Dalam upaya menjaga keberlangsungan bentor, beberapa inisiatif telah dilakukan, termasuk pembenahan dan peningkatan keamanan bagi pengemudi dan penumpang. 

Pemerintah daerah juga terus melakukan evaluasi regulasi dan memberikan perhatian khusus terhadap kendaraan tradisional seperti bentor, agar tetap menjadi bagian dari kehidupan kota tanpa mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan.

Becak motor atau bentor terus membuktikan bahwa transportasi tradisional dapat bertahan dan tetap relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi. 

Keberadaannya tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya dan daya tarik wisata yang unik. Dalam era modern ini, bentor tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari pasar tradisional, mengisi ruang kehidupan kota dengan kehangatan dan kenangan masa lalu.

Bentor adalah bentuk modifikasi dari sepeda motor dengan menambahkan kursi penumpang di bagian depannya. Moda transportasi ini umumnya digunakan untuk mengangkut penumpang dalam jarak pendek di perkotaan.

Dalam beberapa tahun terakhir, bentor telah menjadi alternatif transportasi yang populer di pasar tradisional dan area perkotaan yang ramai.

Bentor sering dianggap sebagai moda transportasi yang fleksibel, murah, dan efisien, terutama di tempat-tempat dengan kemacetan lalu lintas yang parah. Namun, penggunaan bentor juga menghadapi tantangan terkait regulasi dan keamanan. 

Beberapa daerah telah memberlakukan aturan dan pembatasan terkait operasional bentor, termasuk pengaturan mengenai jumlah penumpang, kecepatan, dan persyaratan keamanan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun