Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Ritual "Salaman" yang Mulai Luntur di Rumah Sendiri

17 September 2016   01:23 Diperbarui: 17 September 2016   23:24 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpamitan kepada orangtua dengan mencium tangan sebelum berpergian merupakan hal yang selayaknya dilakukan oleh seorang anak. Di Indonesia, khususnya di jawa, hal tersebut bahkan sudah menjadi budaya. Namun, arus globalisasi sekarang ini, perlahan-lahan sudah mulai menggerus dan menghilangkan tradisi yang sering disebut "salaman" itu.

Salam merupakan bentuk penghormatan jika dilakukan oleh orang yang muda kepada orang yang lebih tua atau kepada orang ‘yang dituakan’. Merupakan bentuk kasih sayang dan kecintaan jika dilakukan oleh orang yang tua kepada orang yang lebih muda.

Dalam beberapa kasus yang saya temui, banyak anak muda yang secara langsung mengatakan atau meminta izin kepada orangtua mereka ketika akan pergi, namun tidak mencium tangan. Akan tetapi, ketika bertemu kepada teman sekolah, teman sebaya ataupun sanak saudara mereka secara reflek melakukan ritual "salaman".

Hal tersebut menunjukan bahwa anak lebih menghargai orang lain dari pada orangtua mereka sendiri. Entah karena malu, gengsi, lupa atau apalah itu, yang jelas hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi orangtua maupun anak. Karena sudah sejak jaman dahulu, bahkan nenek moyang kita sudah mengajarkan kebaikan tentang bersalaman dan sebaiknya para orangtua menanamkan ritual "salaman" ini kepada anak-anaknya sejak usia dini, serta mengingatkannya kembali ketika lupa.

#pkna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun