Namun aku tetap bersabar dan berdoa semoga cepat sampai tujuan. Akhirnya setelah berberapa lama kemudian aku tiba di tempat tambal ban, badanku terasa mengiggil dan bajuku basah kuyup. Setelah sepedaku selesai di tambal. Aku pun melanjutkan perjalananku untuk pulang walaupun hujan terus mengguyur tubuhku,petir mengeleggar di atas kepalaku.Â
Aku tetap melanjutkan perjalanan pulang tanpa memikirkan keadaan sekitar. Setibanya di rumah aku sungguh kedinginan dan pusing, apalagi ketika mandi airnya begitu dingin seperti berendam di air es. Setelah selesai mandi aku di suruh ibuku meminum teh dan aku mulai bercerita kepada ibuku tentang kejadian yang telah menimpaku tadi pagi hingga sore ini. Ibuku pun merasa terkejut dan menasehatiku "tetaplah sabar karena sesuatu hal yang kita tidak inginkan dapat terjadi kapan saja di manapun kita berada maka ambil saja hikmahnya"
Itulah kisah ku saat aku sekolah  semoga kalian yang membacanya dapat terhibur dan bisa mengambil hikmahnya.
tayang di retizen.republika.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H