Kegiatan PMM UMM merupakan kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang, PMM ini dilakukan oleh Kelompok 60 gelombang 3 di Dusun Pasinan Desa Cepokolimo, kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang dibimbing oleh bapak Fitrian Aprilianto S.E, M.E. Kegiatan PMM ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam di Desa Cepokolimo Melalui Program Edukasi dan pelatihan.
Mahasiswa Program PMM UMM kembali beraksi dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di tengah masyarakat. Kali ini, mereka mengadakan pelatihan dan edukasi tentang pembuatan biopori di Dusun Soso Desa Cepokolimo, bekerja sama dengan ibu-ibu Bank Sampah setempat.
Biopori sendiri merupakan lubang-lubang kecil di tanah untuk meningkatkan penyerapan air, menjadi solusi sederhana namun efektif dalam mengatasi masalah lingkungan seperti genangan air dan erosi. Lubang-lubang biopori juga berfungsi sebagai tempat pengomposan alami, yang mengubah sampah organik menjadi kompos yang bermanfaat bagi kesuburan tanah.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya biopori dalam menjaga keseimbangan lingkungan, terutama dalam mengatasi masalah genangan air dan meningkatkan kualitas tanah. Hasil dari biopori ini juga bisa digunakan menjadi pupuk kompos. Selama pelatihan, para mahasiswa menjelaskan langkah-langkah praktis dalam membuat biopori, mulai dari penggunaan alat bor tanah hingga pengisian lubang dengan bahan organik.
Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi dan pelatihan cara membuat biopori kepada ibu-ibu Bank sampah. Dalam pelatihan tersebut, warga diajari cara menggunakan bor tanah untuk membuat lubang biopori, serta mengisi lubang tersebut dengan sisa-sisa organik seperti daun kering dan sampah dapur. Dengan cara ini, warga dapat memanfaatkan limbah rumah tangga sekaligus memperbaiki kualitas tanah di sekitar rumah mereka.
Ibu-ibu Bank sampah sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga langsung membantu kami dalam proses pembuatan lubang biopori. Selain itu, mahasiswa juga memberikan edukasi tentang manfaat jangka panjang dari biopori, seperti peningkatan daya serap air tanah dan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat desa untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan mengaplikasikan teknologi sederhana namun efektif ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pelatihan biopori ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus menjaga dan memelihara biopori yang telah dibuat, sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian alam dan memitigasi dampak perubahan iklim. Ibu-ibu Bank sampah pun merasa termotivasi untuk menyebarluaskan ilmu yang mereka peroleh kepada warga desa lainnya, demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.