Mohon tunggu...
Latifa Mustafida
Latifa Mustafida Mohon Tunggu... -

tulisan hanyalah tulisan. tak selalu kenyataan. \r\nhttp://www.latifa-mf.blogspot.com\r\n\r\n@latifamstfda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hanya Munafik yang Tersisa

9 Oktober 2012   11:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf, aku tak bisa lagi temani.
separuh nurani berkata tak seharusnya aku begini.
menyimpan hati dalam diam dan kedekatan yang selalu kita jalani.

maaf, aku tak bisa lagi terlampau peduli.
apalagi memberi harap untuk membagi perhatian, lagi.
pergolakan batin yang mengarahkan supaya kita tak lagi menyamarkan sepi.

maaf, meski harus ada aku dan kamu yang coba mengkhianati.
meski harus ada aku dan kamu yang semakin banyak berdiam diri
meresapi makna termangu, dalam sunyi.

tapi aku tak bisa lagi ...
batasan ini harus kupatuhi
agar tak perlu ada lagi geli menertawakan diri sendiri.
karna yang ada, kita memang terlampau jauh menganggap bahwa diri sendiri teristimewa
di hati yang bahkan kita tak tahu dalam dan isi.

aku tak bisa lagi ..
bermanis-manis rupa.
sedangkan hati tenggelam dalam luka.

mungkin, hanya munafik yang tersisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun