Mohon tunggu...
Latif N. Janah
Latif N. Janah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Cerpen | Fotografi | Sandal Jepit | Batik | Sambal | Sepeda | Pasar Tradisional\r\n pacelatonlatif.wordpress.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panjat Bambu dalam Balutan Dua Hari Besar

11 Agustus 2013   00:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:27 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika orang lain tengah sibuk dengan persiapan pulang kampung beberapa hari lalu, maka saya tidak mengalaminya. Namun begitu, kemeriahan para perantau yang pulang ke kampung halaman, amat terasa di tempat saya tinggal. Banyak teman-teman lama yang pulang untuk Lebaran. Itu berarti, kesempatan untuk bernostalgia terbuka lebar. Cerita-cerita masa kecil menjadi sajian tak terlewatkan.

Setelah kecapaian bertemu si ini dan si itu, ada kalanya rasa jenuh menghampiri. Hal itulah yang menjadi pemantik bagi teman-teman dan saya yang tergabung dalam sekumpulan pemuda-pemudi karang taruna “Permadani”, berinisiatif untuk menghelat acara “Panjat Bambu”. Ya, dikarenakan tak ada pohon pinang, maka pohon bambu pun jadi.

Acara ini, selain untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri, juga untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68, terselenggara atas kerjasama pemuda-pemudi pribumi (yang masih menetap di kampung) dengan pemuda-pemudi perantauan dan beberapa sponsor.

Acara yang dilaksanakan Sabtu 10 Agustus 2013 ini dibuka pukul 21.30 WIB, berlangsung meriah. Masing-masing grup terdiri atas empat orang, namun karena terlalu lama tak ada yang mencapai puncak, masing-masing grup ditambah satu orang. Berbagai hadiah disiapkan oleh panitia seperti lemari, kasur, ponsel, dan bonus uang tunai bagi peserta pertama yang berhasil sampai ke puncak.

[caption id="attachment_271535" align="aligncenter" width="300" caption="Menjaga Keseimbangan untuk Mencapai Puncak (dok.pri)"]

13761554291285555547
13761554291285555547
[/caption] [caption id="attachment_271536" align="aligncenter" width="614" caption="Aksi peserta dari Grup Junior (dok.pri)"]
13761556211221666842
13761556211221666842
[/caption] [caption id="attachment_271537" align="aligncenter" width="614" caption="Peserta Pertama yang Mencapai Puncak (dok.pri)"]
13761557531047504964
13761557531047504964
[/caption]

Meskipun udara begitu menusuk kulit, antusias peserta amat membuncah. Sampai saya meninggalkan lokasi, penonton pun masih banyak yang setia melihat grup-grup jagoannya beraksi. Hanya satu harapan dari saya, bahwa semoga acara ini tak menjadikan saya dan teman-teman lupa memaknai kemerdekaan yang sesungguhnya. Kebersamaan yang hangat tak lantas membuat kami lupa akan pengorbanan para pahlawan. Sejatinya, kemeriahan seperti ini tak lain untuk menciptakan persatuan. Merdeka lahir, merdeka batin!

Gemolong, Agustus 2013

Latif N. Janah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun