“Besok aku balikin.” katanya sembari bersiap mengepakkan payung yang dibawanya. Ya, bocah penjaja payung itulah yang membuatku kecanduan buku. Dulu, ketika pertama kali kami bertemu, ia sedang membungkus sebuah buku tulis yang ia beli untuk adiknya. Persis di tengah hujan dan petir seperti sekarang.
Solo, Mei 2012
*cerpen yang gagal menjadi pemenang lomba FF
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!