“Besok aku balikin.” katanya sembari bersiap mengepakkan payung yang dibawanya. Ya, bocah penjaja payung itulah yang membuatku kecanduan buku. Dulu, ketika pertama kali kami bertemu, ia sedang membungkus sebuah buku tulis yang ia beli untuk adiknya. Persis di tengah hujan dan petir seperti sekarang.
Solo, Mei 2012
*cerpen yang gagal menjadi pemenang lomba FF
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!