Mohon tunggu...
LATHIFIA AZIZAH
LATHIFIA AZIZAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

hi, semoga membantu!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nutrisi Otak Anak Untuk Fisik dan Non-Fisik

26 Juli 2023   09:02 Diperbarui: 26 Juli 2023   09:08 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Dominasi otak kanan:
1. Gemar belajar bersama dan keramaian;
2. Tidak gemar duduk dan kurang aktif dalam belajar, artinya anak banyak bergerak saat belajar;
3. Aktif dalam bergerak, memegang, menyentuh dan melakukan suatu hal;
4. Prestasi akademik di sekolah kurang terlihat;
5. Menyukai cahaya rendah dan kehangatan.
 
* Dominasi otak kiri:
1. Lebih baik belajar sendiri;
2. Mandiri;
3. Tegas dan keras kepala;
4. Duduk diam saat belajar;
5. Prestasi akademik di sekolah yang sangat baik;
6. Menyukai pendidikan formal.
 
Setiap orang tua menginginkan kecerdasan anaknya seimbang, maka dari itu orang tua sangat perlu memperhatikan asupan anak sejak dini, agar nutrisi yang diterima anak dapat memberikan efek yang seimbang bagi perkembangan otak anak. Efek gizi buruk pada anak- anak kurang gizi mempengaruhi perkembangan otak karena perkembangan otak berkaitan dengan kemampuan berpikir. Anak kurang gizi secara langsung mempengaruhi perkembangan motoriknya. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rezky, Ngesti, Mia di Kabupaten Dau pada tahun 2017 yang menunjukkan adanya hubungan yang merugikan antara status gizi anak prasekolah dengan perkembangan motorik, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan perkembangan motorik anak melalui pola makan yang seimbang, seperti kalori, konsentrasi, protein dan vitamin (Papotot et al., 2021). Jones juga mengklasifikasikan gangguan otak anak fisik dan non fisik sebagai berikut:
 
1. Kelainan anatomi struktur otak, antara lain anencephaly, encephalocele, meningocele, hydrocephalus, cerebral atrophy, plagiocephaly dan malformasi otak dan bagian lain;
2. Gangguan fungsi otak dan susunan saraf pusat (SSP), meliputi gangguan perkembangan motorik kasar dan halus, gangguan bicara, gangguan perilaku, epilepsi, autisme, disabilitas intelektual anak, cerebral palsy dan disfungsi otak serta attention deficit hyperactivity disorder (GPPH);
3. Gangguan anatomi dan fungsional yang kompleks, seperti akibat ensefalitis atau meningoensefalitis, ventrikulomegali, ensefalopati posthypoxic dan kerusakan otak posttraumatic;
4. Dismorfisme yaitu sindrom Down, sindrom neurokutan, sindrom Dunde Walker.
 
SIMPULAN
Masa pemberian nutrisi untuk anak telah dilakukan dari sebelum bayi dilahirkan, yaitu pada masa janin yang artinya ibulah yang menjadi tokoh penting untuk tumbuh kembang janinnya. Kemudian setelah lahir barulah anak mengkonsumsi asupan yang diberikan orang tuanya. Nutrisi -- nutrisi dalam pangan yang dikonsumsi anak ada di dalam kandungan makanan dan minuman yang mudah ditemukan sehingga penting untuk orang tua memberikan dan mengontrol asupan yang sesuai untuk tumbuh kembang anak karena walaupun asupan -- asupan tersebut mudah ditemukan tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan anak, maka akan menjadi efek buruk bagi tumbuh kembang anak. Masa pemberian nutrisi setelah lahir yang paling mudah ditemukan adalah ASI ( Air Susu Ibu) merupakan nutrisi penting untuk anak usia dini. Gangguan -- gangguan dan tidak seimbangnya penggunaan otak kiri dan otak kanan bias disebabkan karena kurangnya kemampuan orang tua dalam menghadapi tumbuh kembang anak sehingga hal ini perlu dijadikan keharusan bagi setiap orang tua untuk memperhatikan dari hal terkecil untuk anaknya. Pemberian asupan juga harus memperhatikan dari segala sisi baik dari porsi serta kebersihannya.
 
REFERENSI
Anhusadar, L. O. (2014). Perkembangan Otak Anak Usia Dini A . Hakikat dan Prinsip Perkembangan Otak Otak yang dalam bahasa Inggris disebut encephalon adalah pusat ( central nervous system , CNS ) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya . Otak manusia adalah struktur pusat. Shautut Tarbiyah, 20(1), 98--113.
Azizah, S. R., Arofah, N. D., & Sumitra, A. (2019). Optimalisasi Pendidikan Anak Usia Dini Berdasarkan Pembelajaran Yang Berbasis Perkembangan Otak. CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif), 2(2), 29. https://doi.org/10.22460/ceria.v2i2.p29-36
Bujuri, D. A. (2018). Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 9(1), 37. https://doi.org/10.21927/literasi.2018.9(1).37-50
Chamidah, A. N. (2009). Pentingnya Stimulasi Dini Bagi Tumbuh Kembang Otak Anak. Tumbuh Kembang Dan Kesehatan Anak, 1--7.
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Wacana Didaktika, 4(2), 193--200. https://doi.org/10.31102/wacanadidaktika.4.2.193-200
Furqaani, A. R. (2017). Latihan Fisik Sebagai Brain Booster Untuk Anak. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 11--22. https://doi.org/10.29313/ga.v1i1.2688
Gudio Len., A. R., Acua Lpez., R. J., & Tern Torres., V. G. (2021). No Title. 6.
Kurnia, R. (2014). Pendidikan Gizi untuk Anak Usia Dini. Educhild: Jurnal Pendidikan Sosial Dan Budaya, 4(2), 109--114.
Mathematics, A. (2016). Konsep Paud.
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D., , ., Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). No Title. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Nakita, T. (2009). Memompa Kecerdasan Sejak Dini. 1(2), 27--33.
Ningrum, N. P., Hidayatunnikmah, N., & Rihardini, T. (2020). Cegah Stunting Sejak Dini dengan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11(4), 550--555. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i4.5616
Novitasari, Y. (2018). Analisis Permasalahan "Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini". PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(01), 82--90. https://doi.org/10.31849/paudlectura.v2i01.2007
Papotot, G. S., Rompies, R., & Salendu, P. M. (2021). Pengaruh Kekurangan Nutrisi Terhadap Perkembangan Sistem Saraf Anak. Jurnal Biomedik:JBM, 13(3), 266. https://doi.org/10.35790/jbm.13.3.2021.31830
Purnomo, H. (2013). Peran Orang Tua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini. Prosiding Seminar Nasional Parenting, 34--47.
Saputra, A. R. (2016). Peran Pemberian ASI Eksklusif terhadap Status Gizi dan Tumbuh Kembang pada Anak Usia Dini Exclusive Breastfeeding Role in Nutritional Status and Growth of Childhood. J Agromed Unila, 3(1), 30--34.
Talango, S. R. (2020). Konsep Perkembangan Anak Usia Dini. Early Childhood Islamic Education Journal, 1(1), 92--105. https://doi.org/10.54045/ecie.v1i1.35
Ufiyah Ramlah. (2021). Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini Akibat Kekurangan Gizi Dan Upaya Pencegahannya. Ana' Bulava: Jurnal Pendidikan Anak, 2(2), 12--25. https://doi.org/10.24239/abulava.vol2.iss2.40
Yulianti, T. R. (2014). Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini (Studi kasus pada pos PAUD Melati 13 Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah). E-Journal.Stkipsiliwangi.Ac.Id, 4(1), 11--24. http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/view/569

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun