Mohon tunggu...
Lathifa Ramadhania
Lathifa Ramadhania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Mahasiswa Sastra Jepang Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Minangkabau

21 Oktober 2023   08:52 Diperbarui: 3 Januari 2024   17:15 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan sastra Minangkabau merupakan bagian dari kekayaan dan keberagaman sastra Indonesia. Sastra Minangkabau yang berasal dari suku Minangkabau di Sumatera Barat mempunyai tradisi yang panjang dan berpengaruh dalam sejarah sastra Indonesia. Pada abad ke-20, sastra Minangkabau mulai mengalami modernisasi. Beberapa sastrawan seperti Chairil Anwar yang berasal dari Minangkabau mempunyai peranan penting dalam perkembangan sastra Indonesia modern yang turut mempengaruhi sastra Minangkabau. Meski kaya akan sejarah dan tradisi, sastra Minangkabau juga menghadapi banyak tantangan. Salah satunya adalah berkurangnya jumlah penulis yang menggunakan bahasa Minangkabau sehingga mengancam keberlangsungan karya sastra tersebut. Modernisasi dan globalisasi juga memberi tekanan pada budaya dan sastra tradisional. Perkembangan sastra Minangkabau menjadi contoh bagaimana warisan dan nilai-nilai budaya lokal dapat berkembang dan beradaptasi terhadap perubahan zaman namun juga menghadapi tantangan era globalisasi. Meski demikian, sastra Minangkabau tetap menempati posisi penting dalam sastra Indonesia dan warisan budaya Minangkabau.Perkembangan sastra Minangkabau mulai dari sastra lisan hingga sastra tulisan yang berupa naskah dan berupa buku cetakan.

Pada mulanya kehidupan sastra minangkabau berupa sastra lisan yaitu sastra yang disampaikan dari mulut ke mulut kemudian diwariskan secara turun temurun dan menjadi ciri khas setiap daerah di Minangkabau. Sastra lisan adalah suatu bentuk sastra yang melibatkan pengumpulan penyanyi dan pendengarnya, dan menyajikan karya sastra secara lisan. Hal ini dilakukan dengan dua cara dengan menyanyi dan dengan membaca.Sastra lisan Minangkabau mempunyai tema-tema yang bersifat Islami dan non-Islam. Contoh sastra lisan bertema Islam antara lain Salawat Dulang, Baikayaik, dan Badikia, sedangkan sastra lisan bertema non-Islam antara lain kaba-kaba yang dinyanyikan atau dibawakan dalam Randai dan Bagurau (suatu bentuk nyanyian yang melibatkan pertukaran pantun sambil diiringi oleh suara saluang).

Selanjutnya, sastra tulis Minangkabau adalah jenis sastra yang ditulis dalam bahasa Minangkabau dan dipelihara dalam masyarakat Minangkabau.Sastra tulis Minangkabau terdiri dari dua jenis, yaitu kaba klasik dan kaba modern. Kaba klasik ditulis dalam bentuk sajak seperti pantun dan berisi cerita-cerita yang disampaikan oleh tukang kaba dengan iringan yang melakukan pertunjukan rebab. Beberapa contoh kaba klasik tersebut adalah Sabai nan Aluih, Cindua Mato, Talipuak Layua, Anggun Nan Tungga, Si Umbuik Mudo, Gadih Rantih, dan lain-lain. Kaba modern, di sisi lain, ditulis dalam bentuk prosa dan lebih banyak mengangkat tema-tema aktual dan sosial.

Jenis-jenis sastra Minangkabau

  • Mantra

Mantra merupakan karya sastra yang mencerminkan keyakinan masyarakat Minangkabau terhadap kesejahteraan umum dengan menggunakan kata-kata yang mempunyai unsur mistis.Masyarakat Minangkabau biasanya menggunakan mantra dalam berbagai kesempatan, di antaranya pada waktu panen supaya panenmelimpah, pada waktu berburu supaya buruan banyak hasilnya, pada waktu mengobati orang sakit, pada waktu menyemaikan benih supaya tanaman subur, dan pada waktu orang ingin berbuat jahat untuk mencelakakan orang.

  • Pantun

Pantun merupakan karya sasta minangkabau yang sering diucapkan dalam berbagai kesempatan.Pantun terdiri atas empat baris, bersajak a b a b, dua baris awal berupa sampiran dan dua baris akhir berupa isi. Dalam budaya Minangkabau, pantun digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya dalam menceritakan kisah kaba, persembahan, pidato adat, maupun dalam nyanyian.

  • Talibun

Talibun adalah salah satu bentuk puisi tradisional dalam sastra Minangkabau yang mirip dengan pantun, namun lebih dari empat baris dan selalu berjumlah genap, misalnya enam, delapan, sepuluh, atau dua belas. Talibun pada umumnya terdiri atas sampiran (pembukaan) dan isi (badan), serta mempunyai skema rima yang terstruktur. Talibun sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam perayaan adat, upacara pernikahan, atau dalam penyampaian pesan-pesan moral dan sosial.

  • Pepatah-Petitih

Pepatah-petitih adalah suatu kalimat atau ungkapan yang mengandung pengertian yang dalam, luas, tepat, halus, dan kiasan. Pepatah-petitih ini lahir karena kecenderungan watak masyarakat minangkabau yang sering menyampaikan sesuatu dengan sindiran. Fungsi utama pepatah-petitih adalah nasihat. Pepatah petitih dalam masyarakat Minangkabau biasanya disampaikan dalam berbagai konteks dan situasi, tergantung pada kebutuhan dan peristiwa tertentu, misalnya dalam upacara adat, pertemuan keluarga, pertemuan masyarakat, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

  • Syair

Syair adalah puisi yang terdiri atas empat baris, bersajak a a a a, dan keempat barisnya berupa isi. Dalam budaya Minangkabau, syair sering digunakan untuk menyampaikan pelajaran moral, ajaran agama, dan peristiwa sejarah. Itu juga digunakan untuk mengekspresikan cinta, kerinduan, dan emosi lainnya. Syair biasanya diucapkan dalam bahasa Minangkabau yang merupakan dialek bahasa Melayu. Syair dapat dibawakan secara tunggal atau berkelompok, dan sering digunakan dalam upacara dan perayaan adat.

  • Hikayat

Hikayat adalah bentuk sastra prosa yang populer di Minangkabau. Hikayat biasanya berisi tentang kisah-kisah heroik atau keagamaan. Beberapa contoh hikayat Minangkabau yang terkenal antara lain "Hikayat Malim Deman" dan "Hikayat Pande Rokan".

  • Cerita Rakyat

Cerita rakyat Minangkabau biasanya berisi tentang kisah-kisah heroik, keberanian, dan kejujuran. Beberapa contoh cerita rakyat Minangkabau yang terkenal antara lain "Bujang Sambilan", "Malin Kundang", dan "Sitti Nurbaya".

  • Drama

Drama adalah bentuk sastra yang juga populer di Minangkabau. Drama Minangkabau biasanya berisi tentang kisah-kisah kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Beberapa contoh drama Minangkabau yang terkenal antara lain "Sutan Takdir Alisjahbana" dan "Rantau Berbisik".

Nilai budaya adalah prinsip, keyakinan, norma, dan pandangan sekelompok masyarakat yang diturunkan dari generasi ke generasi. Nilai-nilai budaya membentuk identitas dan perilaku suatu masyarakat serta berperan penting dalam memandu interaksi sosial, pengambilan keputusan, dan pembangunan sosial. Kebudayaan Minangkabau dikenal dengan nilai-nilai dan tradisi yang kuat, yang tercermin dalam sastra dan seninya. Sastra Minangkabau itu menggunakan bahasa Minangkabau sebagai medianya, serta  berbicara tentang budaya, dan masyarakat Minangkabau yang tinggal di dalamnya. Budaya Minangkabau adalah budaya suatu masyarakat yang mempunyai identitas tersendiri, baik dalam sistem sosial ataupun pandangan masyarakat. Kehidupan masyarakat Minangkabau sangat berpegang teguh kepada ajaran adat dan nilai-nilai agama. Mereka berprinsip adat dan agama merupakan dua hal yang harus di pegang teguh serta dijunjung tinggi.

Sastra Minangkabau merupakan bagian penting dari warisan budaya masyarakat Minangkabau dan telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan sastra Indonesia secara keseluruhan. Sastra Minangkabau memiliki banyak karya dengan fungsi yang beragam. Karya sastra dapat digunakan sebagai salah satu sumber untuk menulis sejarah. Sastra Minangkabau juga memiliki tradisi lisan yang merupakan kekayaan sastra budaya Minangkabau. Sastra Minangkabau dapat dimaknai sebagai identitas dan kekuatan budaya masyarakat Minangkabau. Upaya melestarikan sastra Minangkabau merupakan investasi warisan budaya yang tak ternilai harganya dan akan  terus bermanfaat bagi generasi masyarakat bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun