Mohon tunggu...
Lathifah Rusyda
Lathifah Rusyda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

saya merupakan salah satu Mahasiswa Kebidanan Universitas Airlangga yang memiliki kepribadian MBTI ESFJ. Dalam waktu senggang saya biasa mengerjakan tugas dan belajar dengan diiringi lagu sehingga saya tidak mudah merasa bosan. Saya juga suka beraktivitas diluar yaitu berolahraga dan travelling bersama teman maupun keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kebidanan dan Kesehatan mental Ibu Hamil Dalam Hal mengatasi Tantangan Emosional Selama Kehamilan

28 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 28 Desember 2024   09:36 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehamilan merupakan salah satu pengalaman hidup yang paling berharga bagi seorang wanita, tetapi juga dapat menjadi waktu yang penuh tantangan, terutama dalam hal kesehatan mental. Perubahan fisik dan hormonal yang terjadi saat hamil seringkali berdampak pada keadaan emosi ibu. Banyak ibu menderita kecemasan, stres, dan depresi, yang dapat berdampak negatif pada keselamatan dirinya dan anak-anaknya. Perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan, termasuk peningkatan kadar hormon dan perubahan fisik pada rahim, dapat menyebabkan persalinan menjadi tidak nyaman dan sulit. Kecemasan ini dapat berkisar dari ketakutan terhadap persalinan, kekhawatiran tentang kemampuan menjadi ibu, hingga kecemasan mengenai kesehatan janin. Selain itu, perubahan suasana hati yang dramatis, penyakit fisik, dan kelupaan terhadap masa lalu semuanya dapat berdampak negatif pada kondisi mental seseorang.

Stres yang memburuk selama kehamilan juga meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius. Stres kronis dapat meningkatkan kadar hormon seperti kortisol, yang jika tidak dikendalikan, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan bahkan menyebabkan gangguan perkembangan pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami stres atau tingkat kecemasan yang tinggi lebih rentan mengalami gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes gestasional, dan komplikasi lainnya. Depresi pada ibu juga merupakan masalah serius yang sering terabaikan. Depresi pada masa remaja dapat ditandai dengan perilaku sedentary, kurangnya minat terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan, tidur, dan kurangnya tanggung jawab.

Stres yang memburuk selama kehamilan juga meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius. Stres kronis dapat meningkatkan kadar hormon seperti kortisol, yang jika tidak dikendalikan, dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, meningkatkan risiko kelahiran prematur, dan bahkan menyebabkan gangguan perkembangan pada bayi. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami stres atau tingkat kecemasan yang tinggi lebih rentan mengalami gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes gestasional, dan komplikasi lainnya. Depresi pada ibu juga merupakan masalah serius yang sering terabaikan. Depresi pada masa remaja dapat ditandai dengan perilaku sedentary, kurangnya minat terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan, tidur, dan kurangnya tanggung jawab.

Kesehatan mental ibu tidak dapat ditingkatkan karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak. Bidan dapat melakukan asesmen holistik yang tidak hanya berfokus pada kondisi fisik tetapi juga mempertimbangkan kondisi psikologis ibu. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menyediakan ruang bagi ibu untuk berbicara mengenai kesehatan anak atau pengalamannya sendiri. Selain itu, bidan dapat memberikan teknik relaksasi yang efektif seperti pernapasan dalam dan meditasi untuk mengurangi stres dan kecemasan. Penting bagi ibu untuk menerima dukungan emosional dari orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga dan tenaga medis. Dalam banyak kasus, informasi yang jelas mengenai proses hamil dan persalinan dapat membantu mengurangi kebingungan dan kesalahpahaman.

Perumahan modern tidak hanya berfokus pada aspek medis seperti kebugaran fisik dan gizi, tetapi juga pada kesejahteraan emosional wanita. Pendekatan holistik ini mengakui pentingnya kesehatan mental dalam proses penyembuhan, menyadari bahwa stres, kecemasan, dan depresi dapat memengaruhi orang tua dan anak-anak. Bidan, sebagai asisten medis, memiliki peran dalam memberikan dukungan emosional, mengatasi masalah ibu, dan memberikan informasi dan edukasi yang dapat mengurangi stres. Dengan fokus pada psikologi, kehidupan modern bertujuan untuk memastikan kesehatan individu, sehingga menghasilkan gaya hidup yang lebih positif dan sehat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan rutin dengan bidan, yang dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan mental sejak dini dan memberikan intervensi yang tepat. Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan dukungan yang tepat, ibu hamil dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan emosional yang muncul selama kehamilan. Keberhasilan dalam mengelola kesehatan mental ibu hamil akan berdampak positif tidak hanya pada kualitas hidup ibu, tetapi juga pada perkembangan dan kesehatan janin yang dikandungnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

Deny Eka Widyastuti, Eny fitrianingsih, M. Y. M. (2021). Penurunan Kecemasan. Jurnal Kebidanan Indonesia, 48(2), 39–62.

Kartika Adyani, Alfiah Rahmawati dan Pebrianti, A. (2023). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesehatan Mental pada Ibu Selama Kehamilan : Literature Review, Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(6), 1033–1038. doi: 10.56338/mppki.v6i6.3388.

Rahman, A. dan Urbayatun, S. (2021). Kesehatan Mental Ibu Hamil Sebagai Dampak Pandemi Covid-19 : Kajian Literatur, Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako), 7(2), 59–67. doi: 10.22487/htj.v7i2.161

Sudirman, J., Rahayu Eryani K. dan Fadjriah Ohorella (2022) “Upaya Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil melalui Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan di Masa Pandemi Covid19,” INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement, 1(2), 28–34. doi: 10.56855/income.v1i2.46.

Sunarmi, A. (2023) “Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Ibu Hamil : Scoping Review,” Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(3), 32–38.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun