“Katanya Pak Jero punya banyak vila?” tanya salah satu tim.
“Dulu, orang tua Pak Jero punya usaha vila, tapi terjual semua untuk biaya ngaben,” jawab I Wayan Kormat, saudara tiri Jero Wacik.
[caption caption="Kediaman Jero Wacik yang sederhana. Dok.pri"]
[caption caption="I Wayan Andok dan I Wayan Kormat (Guru Kormat). Dok.pri"]
I Wayan Andok adalah seorang sahabat Jero Wacik yang menguasai lima bahasa karena diajak Jero Wacik “berkelana” ke Bandung. Jadi, Pak Andok ini hanya lulusan SR (Sekolah Rakyat), tapi karena mengikuti Jero Wacik kuliah di Bandung, dia pun belajar otodidak sehingga bisa menguasai lima bahasa asing. “Saya tahu bagaimana kehidupan Jero Wacik. Tuduhan berfoya-foya itu sama sekali tidak benar. Pak Jero itu paling suka makan di rumah, tidak suka makan di restoran, kecuali terpaksa. Saya pikir, tuduhan itu tidak berdasar,” lanjut Pak Andok.
[caption caption="Tim #SobatJW berbincang dengan kerabat Jero Wacik. Dok.pri"]
“Banyak sekali. Setiap ada wartawan datang, kami terima di tempat ini. Tapi, kami kecewa. Mereka datang dan bertanya, kami pun menjawab apa adanya. Namun, tidak ada satu pun wartawan yang memberitakan seperti apa yang kami sampaikan. Semua diputarbalikkan dan tidak sesuai fakta,” kata I Nyoman Wela, pemilik warung kopi yang merupakan tetangga Jero Wacik. Jero Wacik sering ngopi di warungnya.
Banyak kisah yang kami dapatkan di hari pertama berbincang dengan kerabat dan tetangga Pak Jero. Ini hanya sekilas kisah. Nantikan kisah selanjutnya. Baik kisah dengan keluarga, para sahabat Pak Jero, para tokoh agama, tokoh akademisi, dan pengusaha Bali.
[caption caption="Foto bersama sebelum berpisah. Latar pura keluarga Jero Wacik. Dok.pri"]
Jogja, 130416
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H