Mohon tunggu...
LATHIFAH FADJARACHMADI
LATHIFAH FADJARACHMADI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PPG Prajabatan

Seorang ibu, yang sedang menempuh pendidikan profesi guru di sebuah universitas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gebrakan Semangat IRT untuk Berpendidikan Tinggi

18 Januari 2024   20:43 Diperbarui: 18 Januari 2024   20:56 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhirnya, di tahun 2023, saya dapat meneruskan pendidikan lanjutan di program profesi guru yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program profesi guru yang saya ikuti beasiswa penuh dari pemerintah dari awal hingga akhir. Kini saya menyandang status mahasiswa kembali untuk 1 tahun kedepan di sebuah universitas besar di Surabaya. Semoga kedepannya, program profesi guru ini dapat membawa saya kepada takdir yang lebih baik, dan dapat berkarir sebagaimana cita-cita yang saya impikan sejak lama.

Di era maju dan modern seperti sekarang, seharusnya setiap manusia dapat memanusiakan manusia satu dengan yang lain. semua manusia memiliki hak yang sama dalam berkehidupan di negara Indonesia. mulai hak hidup, hak bebas memeluk agama dan keyakinan, hal mendapatkan pendidikan yang sama, perilaku dan perlakuan yang sama. namun, hal-hal demikian masih saja dikesampingkan dan dalam ego masih menonjolkan hal-hal yang kurang pantas.

Perilaku dan pola pikir yang menganggap seorang wanita tidak berhak berkarir bagus, tidak perlu berpendidikan tinggi karena nantinya akan sia-sia. paradigma wanita harus dirumah dan jaga anak juga harus dihilangkan. jaman semakin berubah dan semakin maju. gender bukan lagi sebuah pengahalang bagi siapa saja yang ingin berpendidikan tinggi dan berkarir. 

Ki Hajar Dewantara mengusahakan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. semua kalangan rakyat kini dapat meraih pendidian secara bebas dan luas. sehingga, hal-hal di atas sangat bertentangan dengan pernyataan ini. hal tersebut juga tidak mencerminkan bagaimana indentitas orang Indonesia yang saling menghomati, menghargai perbedaan dan berbudi pekerti luhur. sama sekali tidak tercermin nilai-niali positif yang di turunkan dari para leluhur bangsa Indonesia.

Dari kisah ini, dapat dipetik bahwasanya, tidak ada sekat gender dalam meraih pendidikan. wanita harus berpendidikan tinggi, karena selain ibu adalah pendidikan pertama anak, namun pendidikan tinggi juga akan mengantarkan wanita dapat berkarir dengan baik layaknya orang-orang pada umumnya. di dunia tidak ada hal yang tidak mungkin jika kita berusaha dan optimis. 

Bagi semua ibu rumah tangga yang membaca artikel ini, kalahkan dunia dengan gebrakan semangat yang ada pada diri kalian. Tunjukkan pada dunia bahwa wanita juga berhak berpendidikan tinggi, dan dapat berkarir cemerlang sesuai dengan cita-cita tanpa meninggalkan identitas seorang istri dan seorang ibu. Salam semangat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun