Sebagian dari anak bahkan meniru beberapa tindakan orang yang lebih dewasa untuk mencari sebuah jawaban dan keyakinan pada diri mereka akan suatu hal. Beberapa aspek yang berkembang adalah aspek fisik motorik, kognitif, seni kemudian bahasa dan yang terakhir sosial emosional. Selain itu, edukasi yang baik pada masa ini tentu akan menjadi dasar yang baik bagi anak di kehidupannya.(Sofia et al., 2020)Ini bahkan dapat berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di dalam negeri.Kemajuan dalam perkembangan adalah sebagian hasil dari mempelajari lingkungan anak. (Khaironi, 2017)
ini sebabnya peran lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan anak khususnya pada motorik dan moral anak. Lingkungan yang paling utama di dalam kehidupan anak adalah lingkungan keluarga. Orang tua adalah RoleModel utama untuk segala tindakan yang dilakukan anak. (Hulukati, 2015)Orang tua harus terus memberikan edukasi di setiap kegiatan sehari-hari agar anak dapat mengimitasi hal tersebut dengan baik. Namun itu bukan berarti bahwa anak hanya harus meniru dan belajar, pada masa ini anak justru dapat berkembang pesat dengan hal-hal yang menurutnya menarik.
Hal tersebut adalah bermain. Karena dengan permainan, keseluruhan potensi yang terdapat pada diri anak dapat berkembang jauh lebih baik. Itu sebabnya para guru disarankan untuk melakukan edukasi kepada anak dengan metode bermain seraya belajar.Pengawasan yang berlebihan justru dapat menghentikan perkembangan kreativitas anak.(Rahman, 2009)(Wiwik Pratiwi, 2017)
Menurut Vygotsky, indra yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak adalah ucapan. Karena ucapan dianggap lebih cepat untuk meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan pikiran secara bebas kemudian memusatkan perhatian kepada sebuah pemahaman secara spontan.(Susilawati, 2020)Maka dapat dipastikan dalam setiap kegiatan yang akan dijadikan edukasi untuk anak disarankan untuk melakukan percakapan yang dapat melatih anak untuk mengeluarkan pendapatnya atau membantu perkembangan bahasa anak.
Seperti membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya, atau duduk dengan sopan. Selain itu contoh percakapan yang bisa di kembangkan dari membuang sampah adalah sebab akibat yang dapat di timbulkan dari tindakan tersebut, tentunya orang tua harus menggunakan bahasa yang dapat dimengerti anak. Karena setiap anak memiliki tahap perkembangan yang berbeda-beda.(Nurgiyantoro, 2015)Selain itu, kegiatan-kegiatan keseharian yang dapat membantu jalanya perkembangan moral bagi anak juga dianggap penting.Â
Dengan kondisi lingkungan luar keluarga yang kurang aman adanya pengawasan dan edukasi dari keluarga membuat benteng baru di dalam perkembangan agak tidak terlalu menyimpang dari yang seharusnya.(Latifah, 2020)Maka orang tua harus mengenali kegiatan apa yang anak lakukan saat di luar lingkungan keluarga, kemudian menelitinya dengan membuat percakapan dengan anak.Â
Biarkan anak berpikir dengan pemikirannya terlebih dahulu dan jika menyimpang maka berilah pembenaran dengan tidak mengintimidasi anak. Sebab jika hal itu terjadi, maka kemungkinan besar anak tidak akan terbuka atas apa yang ia alami. Pada tahap yang lebih parah anak bahkan akan bertindak sesuai yang ia suka tanpa ingin mengetahui kebenaran atas tindakannya.
Berikut adalah data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui apakah tindakan yang selama ini diberikan orang tua kepada anak telah memenuhi standar dari solusi untuk membantu meningkatkan perkembangan anak. Data tersebut kami ambil dari berbagai daerah agar dapat dengan lebih luas untuk menilai dan mengambil kesimpulan.
METODE PENELITIAN
Berikut adalah data yang telah dikumpulkan pada hari Selasa, 19 April 2022 dengan media Online dari Google Form untuk mengetahui apakah tindakan yang selama ini diberikan orang tua kepada anak telah memenuhi standar dari solusi untuk membantu meningkatkan perkembangan anak. Data tersebut kami ambil dengan metode pengumpulan data kualitatif di mana peneliti akan melakukan tanya jawab kepada beberapa subjek, kemudian mengumpulkan data secara sistematis di mana responden akan menjawab secara langsung pertanyaan analisis yang telah di sediakan lewat sejumlah Wawancara survei di berbagai daerah agar dapat dengan lebih luas untuk menilai dan mengambil kesimpulan.Sedangkan keseluruhan jawaban yang telah dikumpulkan akan di telaah kembali apakah telah sesuai dengan standar dari materi yang dibahas.
Pada metode penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif yang di mana berlandaskan pada filsafat positivisme, dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan. Secara umum metode kuantitatif terdiri atas metode survei dan metode eksperimen. Pada penelitian ini peneliti menjadikan ibu-ibu di berbagai daerah untuk dijadikan subjek di dalam penelitian ini.