Mohon tunggu...
Lathifa Yulianingrum
Lathifa Yulianingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIDA Gontor

لا إله إلا الله و محمد الرسول الله

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Sih Wakaf di Indonesia Tidak Berkembang?

19 September 2021   20:55 Diperbarui: 19 September 2021   21:16 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wakaf adalah sumber pendanaan islam yang sangat strategis bahkan menurut sejarahnya wakaf menjadi kekuatan untuk mengentaskan kemiskinan. bank Indonesia juga pernah meneliti potensi wakaf uang sehingga diketahui potensinya sebesar 77 trilyun. Badan wakaf Indonesia juga menyampaikan beberapa faktor penyebab perkembangan wakaf belum maju seperti zakat. Regulasi wakaf lebih muda dibandingkan dengan regulasi zakat. Undang-undang tentang zakat sudah diterbitkan, sementara uu tentang wakaf baru diterbitkan tahun 2004. Artinya dorongan pemerintah terhadap wakaf juga baru.

Wakaf dan zakat pun berbeda, kalua zakat sifatnya wajib jadi pemerintah lebih mudah mendorong agar masyarakat berzakat karena zakat kewajiban bagi umat islam. Sementara wakaf sifatnya sukarela, sehingga perlu ada kekuatan untuk mengajak masyarakat agar mau berwakaf secara passif. Selain iu yang tidak kalah pentingnya adalah faktor minimnya lierasi masyarakat tentang wakaf. Literasi wakaf baru dikenal ke masyarakat, sementara literas zakat sudah dikenalkan di tingkat sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi.

Maka ditegaskan lagi, bahwa literasi sudah mulai dikenalkan dari tingkat anak-anak, sekolah dasar, sampai perguruan tinggi. Bank wakaf Indonesia membuat gerakan wakaf dan membuat seminar tentang wakaf untuk kalangan milenial. Duta-duta wakaf dari kalangan artispun juga diundang supaya mereka juga ikut terlibat dalam wakaf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun