Mohon tunggu...
Latfia Silfiani
Latfia Silfiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka membaca, menonton dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mempertahankan Kesehatan Jantung Melalui Gaya Hidup Sehat

19 November 2024   11:36 Diperbarui: 19 November 2024   11:54 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merokok adalah salah satu faktor risiko utama bagi kesehatan jantung. Asap rokok mengandung berbagai bahan kimia yang dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat proses aterosklerosis. Sebuah penelitian oleh Li et al. (2021) menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk mengembangkan penyakit jantung dibandingkan dengan non-perokok.

2. Diet Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Makanan seperti daging berlemak, makanan cepat saji, dan produk olahan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, yang pada gilirannya meningkatkan beban pada jantung. Sebaliknya, pola makan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat seperti yang ditemukan pada ikan berlemak dan alpukat dapat mendukung kesehatan jantung.

3. Kurangnya Aktivitas Fisik

Sedentari atau kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit jantung. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan profil lipid darah. Penelitian yang dilakukan oleh Schuch et al. (2020) mengungkapkan bahwa olahraga aerobik moderat dapat memperbaiki fungsi endotel (lapisan dalam pembuluh darah) dan mengurangi peradangan, yang keduanya berperan penting dalam kesehatan jantung.

4. Stres dan Gangguan Mental

Stres yang berkepanjangan dan gangguan mental seperti depresi turut memainkan peran dalam risiko terkena penyakit jantung. Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kadar hormon stres seperti kortisol, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Haider et al. (2023), individu dengan gangguan kecemasan dan depresi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner.

5. Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus, terutama tipe 2, meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan. Penderita diabetes memiliki kecenderungan untuk memiliki kadar glukosa darah yang tinggi, yang dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan pembentukan plak di arteri. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Zhang et al. (2022) menunjukkan bahwa pengelolaan diabetes yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Langkah-langkah untuk Menjaga Kesehatan Jantung

1. Mengadopsi Pola Makan Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun