Mohon tunggu...
Puang Latenrilawa
Puang Latenrilawa Mohon Tunggu... -

Memilih yang bukan terbaik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebotol, Satu Gelas

12 Desember 2010   08:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia, duduk dibangku malam, dekat taman kota
Sebotol, satu gelas, diminumnya kenangan dg jakung turun naik

Seorang lelaki telah terluka; kenangan berganti tiada
Malam merapat didadanya lalu dibenaknya lalu disekujur jiwa-raganya.

Lampu-lampu seakan berhenti
Meredup pada tubuh sempoyong,
mencipta bayang galau.

Malam berkata pada semua lelaki; bila terluka datanglah padaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun