Ia, duduk dibangku malam, dekat taman kota
Sebotol, satu gelas, diminumnya kenangan dg jakung turun naik
Seorang lelaki telah terluka; kenangan berganti tiada
Malam merapat didadanya lalu dibenaknya lalu disekujur jiwa-raganya.
Lampu-lampu seakan berhenti
Meredup pada tubuh sempoyong,
mencipta bayang galau.
Malam berkata pada semua lelaki; bila terluka datanglah padaku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!