Dalam kehidupan manusia ada dua kondisi yang silih berganti datang dan pergi yaitu kondisi kesempitan, kesedihan, penderitaan dan kondisi lapang, gembira, dan kesenangan.
Allah Swt menciptakan kondisi atau keadaan yang berubah-ubah dari sakit ke sehat, dari susah ke gembira, dari miskin ke kaya dan sebagainya semata agar kita selalu sadar dan fana', agar kita sadar bahwa kita tidak lepas dari hukum dan ketentuanya.
Kondisi yang berubah-ubah itu juga agar kita selalu berada dalam sandaran La haula wala quwwata illa billah. Allah Swt selalu membuat bermacam-macam kondisi hati kita agar kita tidak terus menerus melihat kondisi tersebut lalu terjebak disana.
Ibnu Atho'illah As-Sakandary dalam kitab Al-Hikam " Allah melapangkan bagimu supaya kamu tidak selalu dalam kesempitan dan Allah menjadikanmu sempit supaya kamu tidak hanyut atau terlena dalam kelapangan ".
Allah Swt juga berfirman dalam Al-Qur an yang artinya " Supaya kamu tidak sedih terhadap apa yang terlepas dari tanganmu Dan tidak gembira terhadap apa yang diberikan kepadamu ".
Saat kita berada dalam kondisi kesempitan maka kita merasa sedih Dan saat kita berada dalam kondisi lapang maka kita merasa gembira, Allah Swt akan mengeluarkanmu dari kondisi keduanya Dengan cara membuatmu merasa fana' dan memilih bersama Alloh Swt.
Oleh karena itulah jangan terus-menerus larut dalam keadaanmu itu yang menyakitkan atau menyenangkan agar tidak menjadi hijab ( penghalang ) antara kamu dan Tuhanmu ( Allah Swt ). Dan supaya kamu selalu dalam keadaan seimbang, tidak terlalu sedih dan tidak terlalu senang ( ditengah-tengah ).
Pada akhirnya kesempitan dan kelapangan merupakan dua kondisi yang masih kurang karena membutuhkan eksistensi kita sebagai hamba didunia. Namun kedua kondisi tersebut akan mampu membuat kita jadi tegar.
Kedua kondisi tersebut merupakan kelembutan Allah Swt yang mewarnai kehidupan hamba-hambaNya. Kesempitan dan Kelapangan adalah Dua kondisi bagi para Arif pemula. Seperti halnya para murid pemula yang keadaanya diliputi rasa harap dan takut. Namun keduanya berbeda.
Rasa harap dan takut yang dirasakan murid terhadap sesuatu yang diperkirakan terjadi dimasa mendatang, baik itu yang menyedihkan ataupun menyenangkan, yang ditakuti maupun yang disenangi.
Jika sesuatu yang diperkirakan terjadi itu adalah sesuatu yang menakutkan/menyedihkan itu namanya kesempitan dan jika sesuatu yang diperkirakan terjadi itu adalah sesuatu yang menyenangkan itu namanya kelapangan. Dua kondisi kesempitan dan kelapangan ini menjadi asupan-asupan bagi para Arif.