Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah Swt memiliki beberapa nama dalam penyebutanya ( Bhs Arab ). Tiga diantaranya, Basyar ( Al Basyar ), Insan ( Al Insan ) Dan Nas ( an nas ). Ketiganya memiliki arti manusia.
Manusia disebut Basyar ( Al Basyar) adalah manusia dilihat dari wujud fisik, jasmani, lahiriyah atau yang tampak oleh panca Indra. Allah Swt menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dengan memberikan alat atau sarana yang komplit.
Ada kedua mata ( penglihatan), kedua telinga ( pendengaran) kedua kaki, kedua tamgan, dan lain sebagainya. Semua dalam bentuk yang bagus Dan indah.
Terkait manusia sebagai Basyar ini, dikisahkan pada masa Nabi Yusuf para perempuan saat itu tanpa sadar mengiris jari atau tangan mereka, yang seharusnya mengiris buah-buahan ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf.
Apa yang dilihat Perempuan-perempuan tersebut pada diri Nabi Yusuf saat itu adalah dari segi basyariyah atau wujud fisik.
Kemudian manusia sebagai Insan ( Al Insan) adalah wujud manusia yang universal, ideal, wujud manusia secara ruhani yang tidak kelihatan oleh panca Indra.Â
Manusia sebagai Insan ini membawa misi kasih sayang, kebijaksanaan, ramah, santun dan sebagainya yang kemudian disebut kemanusiaan. Jadi kemanusiaan itu lahir dari wujud manusia sebagai Insan ( insaniyah ).
" Insan " ini tidak menyukai hal-hal yang munkarot ( hal-hal yang tidak disenangi/disukai ) misalnya permusuhan, pembunuhan, perpecahan, konflik, prasangka buruk dan seterusnya. Wujud manusia sebagai Insan menolak semua hal tersebut, menolak watak-watak jelek tersebut.
Namun seringkali manusia terperosok kedalam sifat-sifat buruk diatas semata karena ketidaksempurnaan insaniyahnya. Insaniyahnya dikalahkan oleh yang namanya hawa nafsu.
Manusia diibaratkan seperti istana atau sebuah kerajaan dimana raja atau pemimpinya adalah Qolb ( hati ). Manakala raja atau pemimpinya baik maka semua akan mudah diajak untuk baik.
Jika hati manusia baik maka penglihatan, pendengaran, langkah-langkah, ucapan, semua akan menjadi baik. Hati ( Qolb ) ibarat raja atau pemimpinya.
Sedangkan akal adalah kelompok intelektualnya atau tenaga kerjanya, yang memiliki konsep dan rencana. Hawa nafsu ( Ghodhobiyah, Amaroh ) adalah bala tentaranya. Hati harus mampu mengendalikan hawa nafsu agar menjadi baik Dan memberi perintah yang baik. Jangan sampai hati dikalahkan oleh hawa nafsu.
Kemudian manusia disebut dengan nama An-nas adalah manusia Dari segi makhluk sosial, bermasyarakat. Jika manusia membangun Basyar ( fisik ) misalnya agar tubuh kuat, sehat, tampan, itu mudah diupayakan karena ada batasan-bartasanya. Manusia membangun Insan, misalnya agar manusia menjadi baik prilakunya itu juga bisa diupayakan karena ada batasan-bartasanya.
Namun membangun manusia sebagai An-nas tidak akan ada habisnya sampai kapanpun. Membangun manusia sebagai An-nas lebih sulit karena yang dibangun adalah masyarakat. Maka betapa besar pahala bagi orang-orang yang berjuang dalam membangun kebaikan masyarakatnya bukan kebaikan dirinya, bukan pula kebaikan keluarganya.
Tidak ada gunanya berkumpul, berorganisasi, berjam'iyah jika tidak memiliki tiga agenda yaitu mengentaskan kemuskinan, membangun hal-hal positif dan membangun masyarakat yang saleh.
Pada kesimpulanya manusia disebut Basyar, Mari kita pelihara Basyar ( fisik ) agar sehat, kuat, tampan. Manusia disebut Insan, Mari kita bangun Dan pelihara akhlak dan moral yang baik. Manusia disebut An Nas, Mari kita bangun dan pelihara masyarakat yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H