Mohon tunggu...
lasya kirana
lasya kirana Mohon Tunggu... Wiraswasta - pelajar

berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Baru Gen-Z (Bahasa Jaksel)

3 November 2024   18:57 Diperbarui: 3 November 2024   19:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa GEN-Z ataubiasa di sebut dengan bahasa Jaksel, bahasa ini yang biasa di pergunakan olehanak anak gen-z belakangan ini. Bahasa tersebut adalah bahasa Indonesia yang dicampurkan dengan sedikit bahasa Inggris. Dan bahasa ini pun akhirnya sangatterkenal di media sosial, bahkan bukan hanya anak Jaksel saja yang menggunakanbahasa ini melainkan anak Depok, Bogor,Tanggerang,DLL.

Bahasa Gen Z merujukpada cara berbicara dan berkomunikasi yang khas dari generasi muda yang lahirantara tahun 1997 dan 2012. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkanperbedaan dalam bahasa dan gaya komunikasi antara generasi muda dan mereka yanglebih tua. Beberapa karakteristik umum dari bahasa Gen Z termasuk penggunaanslang dan kata-kata informal, penggunaan emoji dan bentuk media sosial lainnyauntuk mengkomunikasikan emosi dan reaksi, dan preferensi untuk komunikasiasinkron dan online daripada komunikasi tatap muka atau telepon tradisional.Bahasa Gen Z juga sering menggabungkan elemen-elemen dari budaya populer daninternet, seperti meme dan referensi dari media sosial dan hiburan online.Secara keseluruhan, bahasa Gen Z mencerminkan pergeseran dalam cara generasimuda berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain, dan merupakan refleksi dariperubahan dalam teknologi, media, dan budaya populer yang mereka tumbuh dengan.

Beberapa contoh bahasa gen z,yakni berupa Clingy, TBL, Kalcer, Flexing, dan lain lainnya

Menggunakan bahasaJaksel terlalu sering bisa menyebabkan beberapa masalah sosial yaitu, kecanduanberbahasa Jaksel hingga sulit untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik danbenar, tidak bisa membedakan antara bahasa Indonesia yang benar dengan yangtidak benar, tidak ada minat untuk belajar berbahasa daerah.

 

Beberapa dampak dari bahasa gen z ini juga menimbulkanberbagai perubahan, baik positif maupun negatif.

Beberapa dampak positif yang dimaksud yaitu peningkatandalam berkomunikasi sehingga generasi Z bisa dengan mudah berinteraksi denganorang orang dari luar yang beragam budaya dan dapat peluang untuk karir dikancah internasional maupun nasional. Dan juga memicu kreativitas dan sebagaiwadah mengekspresikan diri dengan bahasa gaul tersebut.

Ada pula dampak negatif yang timbul karena bahasa gen Zsendiri

1.     Menggeser bahasa asli

2.     Membuat orang menjadi bingung dan tidak terbiasadengan bahasa tersebut

3.     Melupakan bahasa baku

4.     Sulit diterima kerja karena memiliki logat yangtidak profesional

5.     Mempersulit bahasa Indonesia 

BahasaGen Z merupakan hasil dari kemajuan teknologi yang berkembang dan menimbulkanberbagai perubahan budaya dan culture yang mencampur adukan budaya asing denganbudaya kita, sehingga terjadilah generasi Z yang sangat menggeser gariskebudayaan dalam berbahasa.

Disisi lain, hal ini dapat membantu di suatu bidang tertentu. Namun bisa juga mempersulitdan berdampak negatif untuk beberapa hal tergantung sebaik apa kita memakaibahasa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun