Mohon tunggu...
Lastri NovitaSinaga
Lastri NovitaSinaga Mohon Tunggu... Lainnya - lastrisng

hello!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sejarah Lappet, Makanan Khas Medan

14 Agustus 2020   14:27 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:14 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lappet atau ombus adalah makanan yang berbahan dasar tepung beras. Cara pembuatannya pun cukup mudah dan praktis.

awal ditemukannya makanan Lappet yaitu berasal dari seorang bernama Musik Sihombing pada tahun 1940. Dia memulai usaha pembuatan Ombus-Ombus di kediamannya, Jalan Balige Pusat Pasar, Kecamatan Siborong-Borong, Tapanuli Utara.

Nah setelah itu, banyak masyarakat lainnya yang juga menjual makanan ini.

Kue ini biasanya di bungkus dengan daun pisang lalu di kukus.

Sampai saat ini, makanan LAppet masih banyak diminati orang banyak karena cita rasanya yanga enak juga mengganjal lapar, menurut saya.

 Kue Lappet adalah kue yang berbahan dasar tepung beras dengan gula merah atau gula aren sebagai isian. bentuknya pun kini sudah beraneka ragam. 

bahkan ada juga variasi Lappet lain seperti Lappet yang terbuat dari ketan dan kelapa parut sebagai isiannya.

Kue ini lebih nikmat saat dimakan masih hangat. Karena citarasanya semakin berasa di lidah.

Di beberapa acara, masih banyak dijumpai kue Lappet ini. meskipun saat ini sudah jarang orang yang menjual kue ini..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun