Â
  Oleh : Lastika Lena Rosalida Purba, S.Pd.Â
  UPTD SD Negeri 124158 Pematang Siantar
I. Pendahuluan
        Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang- Undang.
        Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu kata ducare berarti "menuntun, mengarahkan, atau memimpin" dan awalan e, berarti "keluar". Jadi, pendidikan berarti kegiatan "menuntun ke luar". Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
        Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Menurut David Popenoe, ada tiga macam fungsi pendidikan  yakni  sebagai berikut:
1. Transmisi (pemindahan)Â kebudayaan.
2. Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
3. Menjamin integrasi sosial
Â
        Sebagai salah satu kota Pendidikan, Pematang Siantar juga turut bangun dan bergerak bersama untuk menjadikan kota ini menjadi pusat sumber ilmu pengetahuan bagi masyarakatnya.
        Kota yang berjarak 128 kilometer dari Medan ini telah melahirkan puluhan tokoh  nasional.  Sebutlah  mantan  Wakil  Presiden  Adam  Malik  Batubara,  filsuf Muslim  Harun  Nasution,  petinju  Syamsul  Anwar  Harahap,  pencipta  lagu-lagu perjuangan Cornel Simanjuntak, mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hankam, TB Silalahi. Mereka lahir di Pematang Siantar. Para tokoh nasional itu berpikir maju dan turut membangun negeri ini, antara lain, berkat kemajuan pendidikan di Pematang Siantar. "Ketika warga daerah di sekitarnya masih buta huruf, di Siantar sudah berdiri sekolah," kata sejarawan  dari  Universitas  Simalungun,  Hisarma  Saragih.  Dia  menambahkan, lembaga pendidikan mirip sekolah sudah ada di Siantar sejak daerah ini masih berupa  kerajaan.  Anak  raja  dan  petinggi  kerajaan  dididik  secara  khusus  untuk disiapkan  menjadi  generasi  penerus.  Pendidikan  yang  diberikan,  antara  lain, mengenai etika, tata pemerintahan, dan ilmu pengobatan. Ini berlangsung hingga tahun  1900-an.  Pola pendidikan  di  Siantar mengalami  modernisasi  sejak utusan zending Jerman, Rheinische Missionsgesellschaft (RMG), datang menyebarkan agama. Untuk memudahkan warga dalam memahami Injil, zending mengusulkan dibangun sekolah. Sebuah sekolah didirikan RMG pada tahun 1904 di Bulu Raya (sekarang masuk Kabupaten Simalungun setelah Pematang Siantar menjadi kotamadya pada 1074). Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam penyebaran agama di samping kesehatan. "Jika warga tidak cakap baca tulis, mereka sulit memahami Injil. Tahun 1910 mulai dibuka sekolah. Semua warga diimbau untuk bersekolah," kata Hisarma.
II. Permasalahan
        Pendidikan merupakan faktor penting dalam mencapai kemajuan suatu negara dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan abad ke-21.  Namun,  di  Indonesia,  masih  terdapat  banyak  permasalahan  dalam  sistem pendidikan,  salah  satunya  adalah  kurikulum  yang  dianggap  kurang  mampu memenuhi  kebutuhan  siswa  dalam  menghadapi  tantangan  abad  ke-21.  Di  era globalisasi  dan  kemajuan  teknologi,  kurikulum  yang  masih  mengedepankan penguasaan  materi  tanpa  memperhatikan  keterampilan  abad  ke-21  dianggap terlalu ketinggalan zaman dan tidak dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaharui kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan tantangan abad ke-21, serta memperkuat sistem pendidikan di Indonesia agar dapat memenuhi tuntutan global. Ada 5 diantara permasalahan dan tantangan yang ada pada bidang pendidikan di Indonesia.
Â
1. Kurikulum yang Kurang Relevan dengan Kebutuhan Abad ke-21
        Permasalahan utama yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia adalah kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Kurikulum yang masih mengedepankan penguasaan materi tanpa memperhatikan keterampilan abad ke- 21 dianggap kurang mampu mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan global.
        Sebagai contoh, kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia pada umumnya masih terfokus pada penguasaan keterampilan teknis, seperti keterampilan las, keterampilan bangunan, dan sejenisnya. Namun, kurangnya pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan memecahkan masalah, membuat lulusan SMK kesulitan saat mencari pekerjaan di dunia kerja yang semakin digital.
        Selain itu, kurikulum yang masih terfokus pada penguasaan materi juga tidak mempertimbangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Beberapa sekolah di Indonesia masih mengajar dengan metode konvensional dan buku teks yang tidak interaktif, sementara di sisi lain dunia sudah semakin banyak menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran dan pekerjaan. Sehingga, siswa Indonesia kesulitan bersaing di tingkat global karena tidak mempunyai kemampuan dalam penggunaan teknologi yang efektif.
Â
2. Permasalahan Ketimpangan Pendidikan
        Permasalahan ketimpangan pendidikan di Indonesia terjadi karena masih banyak daerah yang kesulitan untuk mengakses pendidikan yang berkualitas. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti infrastruktur, kebijakan pemerintah, dan keterbatasan sumber daya manusia.
3. Kualitas Tenaga Pendidik
        Permasalahan kualitas tenaga pendidik di Indonesia menjadi salah satu tantangan utama dalam dunia pendidikan. Meskipun pemerintah telah berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui program pelatihan dan pengembangan profesional, namun kenyataannya masih banyak guru yang tidak memenuhi standar kompetensi dan keahlian.
        Salah  satu  kasus  yang  menggambarkan  permasalahan  ini  adalah  rendahnya kompetensi  guru  dalam  mengajar  matematika. Pada  tahun  2018,  Indonesia menempati peringkat ke-73 dari 78 negara dalam hasil ujian PISA (Program for International  Student Assessment)  yang  mengukur  kemampuan  siswa  dalam membaca, matematika, dan sains. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lain.
        Permasalahan kualitas tenaga pendidik di Indonesia memerlukan upaya yang serius dari semua pihak, baik dari pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat. Diperlukan program pelatihan dan pengembangan profesional yang berkesinambungan, peningkatan gaji guru, dan peningkatan standar kompetensi dan keahlian bagi tenaga pendidik di Indonesia.
4. Infrastruktur Pendidikan yang Belum Memadai
        Salah satu permasalahan utama di bidang pendidikan di Indonesia adalah infrastruktur pendidikan yang belum memadai. Infrastruktur pendidikan yang memadai, seperti akses internet, perangkat teknologi, dan fasilitas olahraga, sangat penting untuk mendukung proses pembelajaran siswa. Sayangnya, masih banyak sekolah di Indonesia yang kekurangan fasilitas tersebut, terutama di daerah pedesaan.
        Sebagai contoh, di Kabupaten Kaimana, Papua Barat, terdapat sekolah-sekolah yang belum memiliki akses internet dan listrik yang memadai. Hal ini menyulitkan proses belajar mengajar karena guru tidak dapat menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi dan siswa tidak dapat mengakses sumber belajar online. Selain itu, di daerah tersebut juga terdapat sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas olahraga yang memadai, sehingga siswa kesulitan untuk mengembangkan keterampilan motorik dan keterampilan sosial melalui kegiatan olahraga.
        Masalah infrastruktur pendidikan yang belum memadai juga terjadi di daerah- daerah lain di Indonesia, seperti daerah-daerah terpencil di Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku. Banyak sekolah di daerah-daerah tersebut yang masih kekurangan fasilitas dasar, seperti listrik, akses internet, dan perangkat teknologi. Hal ini menyulitkan proses belajar mengajar dan membuat siswa di daerah tersebut kesulitan untuk bersaing dengan siswa dari daerah perkotaan yang memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang lebih memadai.
Â
5. Kualitas Pendidikan yang Belum Merata
        Permasalahan kualitas pendidikan yang belum merata di Indonesia merupakan tantangan besar yang masih dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia. Masih banyak siswa yang tidak memiliki akses ke pendidikan berkualitas dan mendapatkan kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan mereka. Hal ini menimbulkan kesenjangan antara siswa yang berada di daerah perkotaan dan daerah pedesaan.
        Salah satu contoh kasus yang menjadi bukti dari permasalahan kualitas pendidikan yang belum merata di Indonesia adalah kondisi pendidikan di Papua. Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Papua memiliki angka partisipasi sekolah yang rendah dibandingkan dengan provinsi- provinsi lain di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan akses pendidikan, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau dan berada di luar kota.
        Selain Papua, banyak daerah di Indonesia lainnya yang juga mengalami permasalahan serupa, seperti daerah terpencil di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia agar tidak ada lagi kesenjangan antara siswa di daerah perkotaan dan pedesaan.
III. Analisis Permasalahan, Alternative Solusi dan Inovasi
        Ada beberapa solusi inovatif yang dapat membantu memajukan sistem pendidikan di Indonesia yaitu :
1. Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Pembelajaran
        Salah satu solusi inovatif yang dapat diterapkan adalah pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam era digital seperti sekarang, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan kaum milenial. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan dapat memberikan akses yang lebih luas dan fleksibel terhadap materi pembelajaran.
        Dengan adanya platform pembelajaran online, siswa dapat mengakses materi pelajaran, tugas, dan kuis secara digital. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan teknologi untuk memberikan penjelasan visual yang lebih interaktif melalui penggunaan multimedia, video, dan animasi. Hal ini dapat membantu siswa dalam pemahaman konsep-konsep yang sulit dan meningkatkan minat belajar mereka.
Â
2. Pengembangan Kurikulum yang Relevan dan Dinamis
        Pengembangan kurikulum yang relevan dan dinamis juga merupakan solusi penting untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja akan membantu siswa untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.
        Kurikulum yang dinamis dapat memasukkan mata pelajaran yang mendukung pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, dan kreativitas. Selain itu, integrasi teknologi dalam kurikulum juga perlu dipertimbangkan agar siswa dapat terbiasa dengan penggunaan teknologi sejak dini.
Â
3. Peningkatan Pelatihan dan Pengembangan Guru
        Guru adalah salah satu komponen kunci dalam sistem pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penting untuk memberikan pelatihan dan pengembangan yang kontinu bagi para guru. Pelatihan dapat meliputi penggunaan teknologi dalam pembelajaran, pengembangan metode pengajaran yang inovatif, dan peningkatan pemahaman tentang kurikulum yang relevan.
Selain itu, kolaborasi antara guru, baik dalam skala lokal maupun nasional, dapat menjadi sarana untuk bertukar pengalaman, membagikan praktik terbaik, dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran.
Â
4. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal
        Solusi inovatif lainnya adalah melibatkan pihak eksternal, seperti perusahaan, organisasi non-pemerintah, dan komunitas, dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia. Kolaborasi ini dapat dilakukan melalui berbagai program kemitraan yang memanfaatkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki oleh pihak eksternal.
        Misalnya, perusahaan dapat memberikan dukungan finansial atau sumber daya teknologi untuk memperbaiki infrastruktur pendidikan, menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, atau meluncurkan program magang atau pelatihan kerja untuk siswa yang sedang mempersiapkan diri memasuki dunia kerja.
        Organisasi non-pemerintah juga dapat berperan dalam menyediakan program pendidikan tambahan, seperti kursus keterampilan, mentoring, atau bimbingan karir. Kolaborasi dengan komunitas lokal juga dapat memberikan dukungan dalam bentuk program pengajaran sukarela atau penyediaan fasilitas pendidikan di daerah yang sulit dijangkau.
Â
5. Pemantauan dan Evaluasi yang Rutin
        Untuk memastikan keberhasilan implementasi solusi inovatif dalam meningkatkan pendidikan, pemantauan dan evaluasi yang rutin perlu dilakukan. Hal ini melibatkan pengumpulan data, analisis kinerja, dan identifikasi area yang perlu diperbaiki.
        Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi yang sistematis, dapat diidentifikasi kelemahan atau hambatan dalam implementasi solusi inovatif tersebut. Selanjutnya, langkah-langkah perbaikan dapat diambil untuk memastikan bahwa solusi tersebut berjalan dengan efektif dan memberikan dampak yang positif terhadap kualitas pendidikan.
Â
IV. Kesimpulan
        Meningkatkan pendidikan di Indonesia membutuhkan solusi-solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan yang ada. Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran, pengembangan kurikulum yang relevan dan dinamis, peningkatan pelatihan dan pengembangan guru, kolaborasi dengan pihak eksternal, serta pemantauan dan evaluasi yang rutin, merupakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
        Melalui solusi-solusi inovatif ini, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat meningkat secara signifikan. Pendidikan yang berkualitas akan memberikan dampak positif dalam pembentukan generasi yang terampil, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait, kita dapat mewujudkan solusi inovatif ini dan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan sistem pendidikan yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Daftar PustakaÂ
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan
https://retizen.republika.co.id/posts/210574/5-permasalahan-dan-tantangan-pada- pendidikan-indonesia-di-abad-ke-21Â
https://regional.kompas.com/read/2014/01/11/2133171/Pematang.Siantar.Kota.Pendid ikan
https://idlatif.com/solusi-inovatif-untuk-meningkatkan-pendidikan-di-indonesia/
https://www.kompasiana.com/vivin/5500e4f2a333115373512555/pendidikan-yang- ideal-bagi-indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H