Sebuah mahligai istimewa
Bagai kokoh sekokoh keangkuhanmu
Ada proses yang menyertai disana
Menjadi sebuah kenangan buruk
Kini mimpi atau nyata
Kau tlah merasakannya
Ku juga tak perduli untukmu
Karena ku tetap bahagia disini
Ruang hampa menjadi saksi bisu
Kini semakin kosong dan sunyi
Walau diluar semakin ramai dan gaduh
Nasehat baik dan bijakpun
Tak kan jadi pemandu hidupmu
Telingamu tlah tertutup
Hanya niat jahat tanpa kebaikan yang melekat
Kau anggap dia sampah
Yang kotor dan tidak berguna
Kelakuanmu tak sebanding hebatnya jabatanmu
Yang ada di otakmu mengandung sampah
Jika berbuat itu menurutmu mudah
Percuma jika yang kau inginkan adalah kejahatan
Bercerminlah wahai manusia
Apa yang telah kau lakukan
Keinginan semu di dunia
Kini, malampun sulit kau bendung
Pagi telah kelabu
Siang enggan menyapa
Soremu akan senyap
Diam beralasan, resah, mata sulit terpejam
Duduk gelisah
Berdiripun tak senang
Ini penderitaan yang harus ditanggung
Betapa nakalnya perbuatanmu
Betapa mendungnya akibat yang kau tanggung
Bersiaplah untuk takdirmu berikutnya
Tatapan mata yang kosong
Adakah kau berpikir sebelum berbuat ?
Sikap bodo amatmu itu yang menghanyutkanmu
Hangatkah selimut yang kau pakai kini ?
Nyenyakkah tidurmu malam ini ?
Beruntungkah nasibmu hari ini ?
Lelaki racun yang telah lelah dan bosan
Mengharap sedikit kesejukan
Rasanya jiwamu terbang
Bagai di angkasa raya
Berdegup rasa di dada
Napas kau hela perlahan
Berusaha tenang
Namun ku yakin kau tak bisa
Ingin berlari sejauh mungkin
Apa daya itu hanyalah mimpi hari ini
Inikah rasanya ?
Saat perbuatan berdampak hukuman ?
Kau berlalu tanpa kata
Tanpa rasa
Meninggalkan jejak yang tertinggal
Apakah ku terlalu banyak bertanya?
Hingga kau enggan menjawab ?
Mungkin cinta itu telah kandas
Sayang itu telah tiada
Yang tertinggal hanyalah luka
Dan penyesalan
Hidup kini tidak lagi nikmat
Karena  kau seorang hukuman
Dunia bagai gelap dan hitam
Hei manusia
Sudahkah kau berdoa memohon ampun kepadaNya ?
Untuk mengharap setitik cahaya pagi
Hingga mampu melukis pelangi di langit biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H