Globalisasi, sebagai fenomena yang mencakup integrasi ekonomi, sosial, budaya, dan politik di seluruh dunia, telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia sastra. Sastra Indonesia tidak terkecuali, di mana pengaruh globalisasi dapat dilihat dalam tema dan gaya yang diusung oleh para penulisnya.
*Pengaruh Globalisasi terhadap Tema dalam Sastra Indonesia:
Isu Identitas dan Multikulturalisme:
Dengan semakin terhubungnya Indonesia dengan dunia luar, isu identitas nasional dan multikulturalisme menjadi tema yang sering diangkat dalam sastra Indonesia kontemporer. Penulis seperti Ayu Utami dalam "Saman" mengeksplorasi identitas Indonesia yang kompleks dalam konteks global.
Modernitas dan Tradisi:
Konflik antara modernitas dan tradisi menjadi tema sentral dalam banyak karya sastra. Dalam karya-karya ini, penulis sering menggambarkan benturan antara nilai-nilai tradisional dengan perkembangan modern yang cepat. Contoh yang menonjol adalah karya Eka Kurniawan yang sering menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan cerita yang berlatar modern.
Ketidakadilan Sosial dan Ekonomi:
Globalisasi juga telah memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi, yang kemudian menjadi bahan kritis dalam sastra Indonesia. Para penulis mengangkat isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan eksploitasi melalui karya-karya mereka. Novel "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata, misalnya, menggambarkan perjuangan anak-anak di daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Isu Lingkungan:
Perubahan lingkungan akibat globalisasi dan industrialisasi juga menjadi tema yang semakin banyak diangkat. Penulis-penulis seperti Okky Madasari dalam novel "Entrok" menggambarkan bagaimana perubahan lingkungan berdampak pada kehidupan masyarakat pedesaan.
*Pengaruh Globalisasi terhadap Gaya dalam Sastra Indonesia: