Sebagai pemimpin pembelajaran bila kita terampil mengambil keputusan yang tepat maka akan tercipta lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
6. Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan sekolah saya antara lain dipengaruhi oleh perbedaan budaya, nilai-nilai dan prinsip hidup yang mendasari setiap individu. Namun dibutuhkan keberanian dan kepercayaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang mengakomodasi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya, dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah, agar bisa menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.
7. Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Pengaruh pengambilan keputusan yang tepat dan efektif oleh diri kita sebagai pemimpin pembelajaran, maka akan tercipta lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan menyenangkan, dalam hal ini kemerdekaan belajar murid adalah hal yang utama. Hal ini dapat diwujudkan dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran sosial emosional dan menerapkan praktik coaching.
8. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Melalui proses pembelajaran yang panjang saya sebagai pemimpin pembelajaran apabila terampil/cakap dalam mengambil keputusan di kelas pembelajaran secara langsung akan menumbuhkan nilai-nilai positif dan karakter baik pada diri murid selanjutnya hal ini akan berkembang dalam diri murid Ketika dia menghadapi dilema dalam kehidupannya. Demikianlah nilai-nilai tersebut akan memengaruhi kehidupan atau masa depan murid
9. Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat ditarik dari pembelajaran modul 3.1 Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya, yang mana merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, Sebagaimana dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.
Dalam melaksanakan proses Pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk dapat mengambil sebuah keputusan dengan baik maka keterampilan coaching akan membantu kita sebagai pemimpin pembelajaran dengan pertanyaan- pertanyaan untuk memprediksi hasil dan berbagai opsi dalam pengambilan keputusan.
Sehingga dengan keterampilan coaching ini dapat membantu murid dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri tidak sebatas pada murid keterampilan cocaching dapat diterapkan pada rekan sejawat atau komunitas terkait permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran. Selain itu diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills) untuk mengambil keputusan dan proses pengambilan keputusan diharapkan dapat dilakukan secara sadar penuh(mindful), sadar dengan berbagai pilihan dan konsekuensi yang ada.