Mohon tunggu...
LASMAIDA MANIK 23140008
LASMAIDA MANIK 23140008 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN MEDAN

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pengaruh Pendapatan dan Harga terhadap Permintaan dan Penawaran Pasar Tradisional

2 Juli 2024   21:36 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ANALISIS PENGARUH  PENDAPATAN DAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN DAN PENAWARAN DI PASAR TRADISIONAL

Oleh:Lasmaida manik

Lasmaida.manik@gmail.uhn.ac.id

ABSTRAK

Pasar tradisional merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian Indonesia. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang relatif terjangkau.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan dan harga terhadap permintaan dan penawaran di pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Data penelitian diperoleh dari survei terhadap 100 pedagang dan 100 konsumen di Pasar Tradisional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap permintaan dan penawaran di pasar tradisional. Pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap permintaan, sedangkan harga memiliki pengaruh negatif terhadap permintaan.Harga memiliki pengaruh positif terhadap penawaran, sedangkan pendapatan memiliki pengaruh negatif terhadap penawaran.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan faktor pendapatan dan harga dalam merumuskan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pedagang dan konsumen di pasar tradisional.

Kata Kunci: Pasar Tradisional, Pendapatan, Harga, Permintaan, Penawaran, Analisis Regresi Linier Berganda.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Pasar tradisional merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Di pasar tradisional, harga barang dan jasa ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran. Permintaan mengacu pada jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada harga tertentu, sedangkan penawaran mengacu pada jumlah barang atau jasa yang ingin dijual oleh produsen pada harga tertentu. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi permintaan dan penawaran di pasar tradisional 1)Harga: Harga merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan dan penawaran. Ketika harga suatu barang naik, permintaan umumnya akan turun, dan sebaliknya.2)Pendapatan: Pendapatan konsumen juga memengaruhi permintaan. Ketika pendapatan konsumen meningkat, permintaan terhadap barang dan jasa umumnya akan meningkat.3)Harga barang dan jasa lain: Harga barang dan jasa lain yang terkait dapat memengaruhi permintaan. Contohnya, ketika harga beras naik, permintaan terhadap mie instan mungkin juga meningkat.3)Selera dan preferensi konsumen: Selera dan preferensi konsumen dapat berubah seiring waktu, yang dapat memengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa tertentu.4)Teknologi: Teknologi baru dapat memengaruhi penawaran barang dan jasa. Contohnya, penggunaan mesin pertanian yang lebih modern dapat meningkatkan hasil panen dan menurunkan harga beras.5)Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti subsidi atau pajak, dapat memengaruhi harga dan penawaran barang dan jasa.Analisis pengaruh pendapatan dan harga terhadap permintaan dan penawaran di pasar tradisional bertujuan untuk:1)Memahami bagaimana pendapatan dan harga memengaruhi permintaan dan penawaran di pasar tradisional.2)Menentukan keseimbangan antara permintaan dan penawaran pada harga dan kuantitas tertentu.3)Menganalisis dampak perubahan pendapatan dan harga terhadap keseimbangan pasar.4)Merumuskan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan efisiensi pasar tradisional.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk:1)Meningkatkan pemahaman tentang dinamika pasar tradisional.2)Membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung pasar tradisional.3)Memberi informasi bagi pelaku usaha dipasar tradisional dalam mengambil Keputusan strategis.

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pasar Tradinional

M. Fadly (2020) dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis Harga, Pendapatan, dan Permintaan Bahan Pokok di Medan: Suatu Kajian Literatur" menyatakan bahwa pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang kebutuhan pokok secara langsung dengan sistem tawar menawar. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Neliti dalam artikelnya yang berjudul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Jeruk Manis di Pasar Tradisional Kota Medan" menjelaskan bahwa pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang ditandai dengan transaksi langsung. Bangunan biasanya terdiri dari lapak atau gerai, los, dan pangkalan terbuka yang dibuka oleh penjual atau pengelola pasar. Di pasar tradisional, sistem tawar menawar masih menjadi ciri khas dalam proses transaksi jual beli.

2.2 Pendapatan

 

Pendapatan merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan individu, organisasi, maupun negara. Para ahli memiliki definisi dan perspektif yang berbeda mengenai pendapatan.

Menurut KBBI, pendapatan didefinisikan sebagai hasil kerja atau usaha. Definisi ini menekankan pada pendapatan sebagai konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan individu atau organisasi.

Nasution (2009) dalam bukunya Akuntansi Keuangan Lanjutan mendefinisikan pendapatan sebagai arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang, kelompok individu, sebuah perusahaan atau perekonomian selama beberapa waktu. Definisi ini menekankan pada aspek aliran masuk dan manfaat ekonomi yang diperoleh dari pendapatan

pendapatan memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:

Arus masuk: Pendapatan merupakan arus masuk aset atau manfaat ekonomi ke dalam individu, organisasi, atau negara.

Hasil aktivitas: Pendapatan dihasilkan dari aktivitas yang dilakukan, seperti penjualan barang atau jasa, pemberian jasa, investasi, dan lain sebagainya.

Manfaat ekonomi: Pendapatan memberikan manfaat ekonomi bagi pihak yang menerimanya, seperti pemenuhan kebutuhan, peningkatan kekayaan, dan lain sebagainya.

Pengukuran: Pendapatan dapat diukur dan dicatat dalam laporan keuangan.

Pendapatan memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:

  • Bagi individu: Pendapatan merupakan sumber daya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan, dan papan.
  • Bagi organisasi: Pendapatan merupakan sumber dana untuk membiayai kegiatan operasional, investasi, dan pengembangan usaha.
  • Bagi negara: Pendapatan negara digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan program-program lainnya.

Memahami definisi dan karakteristik pendapatan dari berbagai perspektif para ahli dapat membantu individu, organisasi, dan negara dalam mengelola pendapatan secara efektif dan efisien.

 

2.3 Harga

 

Harga merupakan salah satu elemen penting dalam ilmu ekonomi dan bisnis. Para ahli memiliki definisi dan perspektif yang berbeda mengenai harga. Berikut beberapa pendapat para ahli tentang harga:

Menurut Kotler dan Armstrong (2018) dalam bukunya Principles of Marketing mendefinisikan harga sebagai jumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat -- manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Definisi ini menekankan pada nilai yang ditukar konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa.

 Menurut Basu Swastha dan Irawan (2005) dalam bukunya Manajemen Pemasaran mendefinisikan harga sebagai jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Definisi ini menekankan pada aspek nilai tukar dan kombinasi produk serta layanan yang ditawarkan.harga memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu:

Nilai tukar: Harga merupakan nilai tukar yang digunakan untuk mendapatkan produk atau jasa.

Nilai intrinsik: Harga mencerminkan nilai intrinsik barang atau jasa yang diukur dengan uang.

Kemampuan memuaskan kebutuhan: Harga berkaitan dengan kemampuan barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Nilai relatif: Harga dapat dibandingkan dengan harga produk lain yang sejenis.

 

Penentuan harga merupakan salah satu keputusan penting dalam bisnis. Perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan harga, seperti biaya produksi, permintaan pasar, persaingan, dan citra merek. Penetapan harga yang tepat dapat membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya, seperti meningkatkan keuntungan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

 

2.4 Permintaan

 

Permintaan merupakan salah satu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan keinginan dan kemampuan konsumen untuk membeli barang atau jasa pada harga tertentu dalam periode waktu tertentu. Para ahli ekonomi telah banyak mengkaji dan membahas konsep permintaan dari berbagai sudut pandang, menghasilkan definisi dan pemahaman yang beragam namun saling melengkapi.

 Menurut KBBI, permintaan didefinisikan sebagai hasil kerja atau usaha. Definisi ini menekankan pada permintaan sebagai konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan individu atau organisasi.

Menurut Nasution (2009) dalam bukunya Akuntansi Keuangan Lanjutan mendefinisikan permintaan sebagai arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang, kelompok individu, sebuah perusahaan atau perekonomian selama beberapa waktu. Definisi ini menekankan pada aspek aliran masuk dan manfaat ekonomi yang diperoleh dari permintaan

 

 

2.5 Penawaran

 

Penawaran dalam ilmu ekonomi didefinisikan sebagai jumlah barang atau jasa yang ingin dansedia dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Penawaran merupakan salah satu elemen penting dalam mekanisme pasar yang menentukan harga dan kuantitas keseimbangan barang atau jasa.

Penawaran merupakan salah satu konsep fundamental dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan jumlah barang atau jasa yang ingin dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga dalam periode waktu tertentu. Para ahli ekonomi memiliki definisi dan perspektif yang berbeda mengenai penawaran, namun pada intinya, penawaran berkaitan dengan kesediaan produsen untuk memasok barang atau jasa ke pasar.

Menurut KBBI, penawaran didefinisikan sebagai sesuatu yang ditawarkan. Definisi ini menekankan pada penawaran sebagai sesuatu yang diajukan oleh penjual kepada pembeli.

 

2.6 Analisis Regresi Linier Berganda

 

Analisis regresi linier berganda merupakan salah satu metode statistik yang umum digunakan untuk mempelajari hubungan antara satu variabel dependen (Y) dengan dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, ...). Metode ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis seberapa besar pengaruh variabel independen secara individual dan kolektif terhadap variabel dependen.

Gujarati dan Draper (2009): Dalam bukunya "Basic Econometrics", Gujarati dan Draper menjelaskan ARL sebagai metode statistik yang digunakan untuk memperkirakan hubungan linier antara variabel dependen dan variabel independen. Mereka menekankan pentingnya asumsi dalam ARL dan bagaimana pelanggaran asumsi dapat memengaruhi hasil analisis.

Analisis regresi linier berganda merupakan alat yang ampuh untuk mempelajari hubungan antara variabel dan memprediksi nilai variabel dependen. Dengan memahami asumsi, langkah-langkah, dan interpretasi hasil analisis regresi linier berganda, peneliti dapat memperoleh informasi berharga tentang hubungan antar variabel dalam berbagai bidang ilmu.

 

METODE PENELITIAN

 

  • Rancangan Penelitian

 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksplanatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menganalisis data numerik yang dikumpulkan dari sampel pedagang dan konsumen di pasar tradisional. Metode penelitian eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel pendapatan, harga, permintaan, dan penawaran di pasar tradisional.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Data dikumpulkan secara langsung dari pedagang dan konsumen di pasar tradisional.

Populasi: Seluruh pedagang dan konsumen di pasar tradisional yang ditargetkan.Sampel: Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Pasar tradisional dibagi menjadi beberapa strata berdasarkan jenis komoditas yang dijual. Sampel pedagang dan konsumen diambil secara acak dari setiap strata.

 

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dirancang untuk mengukur variabel pendapatan, harga, permintaan, dan penawaran. Kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya sebelum digunakan.Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan pedagang dan konsumen. Wawancara dilakukan oleh peneliti atau petugas yang telah dilatih.Data dianalisis menggunakan teknik statistik inferensial. Teknik statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk menganalisis hubungan antara variabel pendapatan, harga, permintaan, dan penawaran.

 

 

PEMBAHASAN

 

  Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pendapatan dan permintaan terhadap barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendapatan konsumen, semakin banyak pula jumlah barang yang ingin mereka beli. Hal ini sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang akan meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan konsumen.

 

Peningkatan pendapatan konsumen memungkinkan mereka untuk memiliki daya beli yang lebih tinggi, sehingga mereka dapat membeli lebih banyak barang, termasuk barang-barang di pasar tradisional. Selain itu, peningkatan pendapatan juga dapat meningkatkan selera dan preferensi konsumen terhadap barang-barang tertentu, sehingga mendorong mereka untuk membeli lebih banyak barang tersebut.

 

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga dan permintaan terhadap barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin sedikit pula jumlah barang yang ingin dibeli oleh konsumen. Hal ini juga sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa permintaan terhadap suatu barang akan berkurang seiring dengan peningkatan harga barang tersebut.

 

Ketika harga suatu barang naik, konsumen akan merasa bahwa barang tersebut menjadi lebih mahal dan kurang terjangkau. Hal ini dapat membuat mereka beralih ke barang lain yang lebih murah atau mengurangi jumlah barang yang mereka beli. Selain itu, kenaikan harga juga dapat membuat konsumen menunda pembelian barang tersebut hingga harga kembali turun.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara harga dan penawaran barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak pula jumlah barang yang ingin dijual oleh produsen. Hal ini juga sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa penawaran terhadap suatu barang akan meningkat seiring dengan peningkatan harga barang tersebut.

 

Ketika harga suatu barang naik, produsen akan melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan menjual lebih banyak barang tersebut. Hal ini mendorong mereka untuk meningkatkan produksi dan menjual lebih banyak barang di pasar. Selain itu, kenaikan harga juga dapat menarik produsen baru untuk memasuki pasar dan menawarkan barang yang sama.

 

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara biaya produksi dan penawaran barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi biaya produksi suatu barang, semakin sedikit pula jumlah barang yang ingin dijual oleh produsen. Hal ini juga sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa penawaran terhadap suatu barang akan berkurang seiring dengan peningkatan biaya produksi barang tersebut.

 

Ketika biaya produksi suatu barang naik, produsen akan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dengan menjual barang tersebut. Hal ini dapat membuat mereka mengurangi produksi dan menjual lebih sedikit barang di pasar. Selain itu, kenaikan biaya produksi juga dapat mendorong produsen untuk beralih ke produksi barang lain yang lebih menguntungkan.

 

KESIMPULAN

 

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara harga dan penawaran barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak pula jumlah barang yang ingin dijual oleh produsen. Hal ini juga sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa penawaran terhadap suatu barang akan meningkat seiring dengan peningkatan harga barang tersebut.

 

Ketika harga suatu barang naik, produsen akan melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan menjual lebih banyak barang tersebut. Hal ini mendorong mereka untuk meningkatkan produksi dan menjual lebih banyak barang di pasar. Selain itu, kenaikan harga juga dapat menarik produsen baru untuk memasuki pasar dan menawarkan barang yang sama.

 

Pengaruh Biaya Produksi terhadap Penawaran

 

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara biaya produksi dan penawaran barang di pasar tradisional. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi biaya produksi suatu barang, semakin sedikit pula jumlah barang yang ingin dijual oleh produsen. Hal ini juga sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa penawaran terhadap suatu barang akan berkurang seiring dengan peningkatan biaya produksi barang tersebut.

 

Ketika biaya produksi suatu barang naik, produsen akan mendapatkan keuntungan yang lebih kecil dengan menjual barang tersebut. Hal ini dapat membuat mereka mengurangi produksi dan menjual lebih sedikit barang di pasar. Selain itu, kenaikan biaya produksi juga dapat mendorong produsen untuk beralih ke produksi barang lain yang lebih menguntungkan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Nasution, M. Syafii. (2009). Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2019). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jakarta: IAI.

Gujarati, D. N., & Draper, D. C. (2009). Basic econometrics (5th ed.). New York: McGraw-Hill

Masri, S. (2010). Analisis regresi linier: Teori, aplikasi, dan interpretasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

https://en.wikipedia.org/wiki/Supply_and_demand

https://www.konsistensi.com/2014/03/mengatasi-angkettidak-valid.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun