Ada apa denganmu? Apakah arti dari deretan angka itu? Atau, betulkah, seperti kata Sayyid Quthub, "Kau mulai jemu berjuang, lalu kau tanggalkan senjata dari bahumu?". Kemana saja kau pergi? Cukupkanlah istirahatmu.
Gedung-gedung mewah itu menanti diteriaki, bukan hunian para tikus berdasi...
Aspal panas itu rindu untuk kita shalati, bukan ditumpahi bahan bakar yang melukai...
Panji-panji itu ingin dikibarkan kembali, bukan dibiarkan usang tak berarti...
Kembalilah ke jalan. Bawalah kesadaran.
Bangkitlah. Bukalah mata hati yang membuta.
Turunlah. Leburkan nurani yang membatu.
Kenakan kembali almamater perangmu.
Agar terbukti, bahwa yang benar itu selamanya benar. Dan yang batil, itu menyerah pada kebenaran.
Agar yang putih itu tetap putih. Dan yang hitam, kembali memutih.
Jadilah pahlawan sejarah. Menyejarahlah bersama tinta peradaban. Atau jika kau sudah jemu, seperti kata Anis Matta, "Biarlah kepada diriku saja aku berkata: jadilah pahlawan itu."
Allahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H