Mohon tunggu...
Laskar Hidzib
Laskar Hidzib Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya Orang Biasa. Panggil Saja Manusia Tanpa Nama

Bukan siapa-siapa. Hanya anak pasangan petani sederhana yang tidak ingin hidupnya berlalu saja tanpa makna. Terobsesi pada kata-kata yang cerah-gerakkan manusia. Senang mendengar dan berbagi cerita, namun tak pernah mau berbagi suaranya dengan yang lain. Sebab, menulis merupakan sarana yang digunakannya untuk berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Saya Memilih Prabowo?

10 April 2019   21:43 Diperbarui: 10 April 2019   23:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi tak melulu tentang anarkisme, namun didalamnya juga terselip tugas dan tanggungjawab mahasiswa terhadap persoalan ummat.

Sampai disini, sudah paham belum tentang arah pikiran Saya? Terlebih tentang alasan Saya memilih Prabowo dalam Pilpres tahun ini.

Emmmmmm, harus darimana agi ya Saya memulainya. Begini sajalah.

Di HMI, Saya diajarkan tentang sebuah nilai independensi. Salah satu nilai independensi tersebut adalah Independensi Etis, yakni cenderung pada kebenaran. Dalam pandangan Saya, memang, tak bisa dipungkiri bahwa kedua kontestan dalam Pilpres nanti tak ada yang ideal, bahkan limit mendekati ideal. Tak perlu Saya jelaskan panjang lebar tentang keidealan kedua paslon, karena itu akan melenceng dari penjelasan Saya.

Jadi, terhitung sejak tahun 2014, Saya sudah mulai memerankan diri sebagai Mahasiswa yang menurut Saya pribadi sepaham dengan trilogii perguruan tinggi dan sumpah mahasiswa. Tentunya tak jauh dari tiga hal di atas, yaitu diskusi, aksi dan publikasi. Ketiganya Saya jadikan sebagai sebuah ajang untuk memantaskan diri dan sebagai pemenuhan dahaga Saya atas peran Mahasiswa. Terlebih dengan adanya embel-embel aktivis Mahasiswa di lengan kiri Saya.

Ketiganya (red: diskusi, aksi, dan publikasi) Saya jadikan sebagai sebah wujud pemberontakan Saya kepada pemerintah yang tak sejalan dengan harapan Ibu Pertiwi. Dalam setiap momen diskusi, Saya dan teman-teman yang lain kerap menemukan kebrobrokan rezim. 

Kemudian, gagasan-gagasan yang muncul saat diskusi tersebut Saya tuangkan dalam berbagai tuisan, baik itu dalam bentuk opini maupun gagasan ke berbagai media, baik cetak maupun online, dan lokal maupun nasional.

Jika keduanya masih juga dirasa buntu, tak jarang kami akan mengadakan demonstrasi. Dan bagi kami, ini merupakan upaya terakhir untuk memperingatkan rezim bahwa kami (red:Mahasiswa) masih hidup. Dan siap untuk melakukan revormasi jilid II jika memang diperlukan.

Oops. Koq jadi panjang begin ya. Intinya, karena menurut saya Jokowi telah begitu banyak mengingkari janjinya dan bahkan menyeleweng, maka tidak ada salahnya untuk memberikan kesempatan kepada Prabowo. Jika nanti Prabowo memimpin tidak ada perubahan, atau bahkan lebih buruk dari rezim yang ada sekarang, maka satu kata, "#2024GantiPresiden. Dan ingat, tentunya aku masih seperti yang dulu dan sekarang, akan tetap memposisikan diri sebagai oposisi loyal. Tentunya dengan terus memberikan tekanan kepada penguasa.

Sudah dulu ya. Betewe kopiku sudah dingin. Kan sayang, segelas 5.000 hlow. Hahahahaha

#SalamSeduluran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun