Agama Islam sudah mengatur semuanya tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya. Firman-firman Allah dan hadits Rasulullah menjadi rujukan bagi umat Islam. Jangan melanggar apa yang sudah diatur dan sesuai syariat apalagi sampai membuat peraturan-peraturan sendiri.
Apa yang dimaksud dengan nusyuz itu? Pengertian Nusyuz Nusyuz secara bahasa berasal dari kata nazyaya-yansyuzu- nasyazan wa nusyuzan, yang berarti meninggi, menonjol, durhaka, menentang, atau bertindak kasar. diantara suami dan isteri atau perubahan sikap suami atau isteri.
 tidak sedikit dijumpai seorang istri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan tidak baik terhadap suaminya, bahkan ada sampai memaki suaminya.Â
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Raslullh Shallallahu 'alaihi wa sallam kehilangan, 'Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, melaksanakan puasa pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki ."
Sabda Rasulullah SAW : "Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur". Ditanyakan: "Apakah mereka kufur kepada Allah?" Beliau bersabda: "Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: 'Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu" (HR : Bukhari dan Muslim).
Berikut ini ulasan dosa istri terhadap suami yang menjerumuskan istri ke neraka :
1. Mengabaikan kedudukan suami sebagai pemimpin rumah tangga Rumah tangga dipimpin oleh suami dengan segala peraturan yang sesuai dengan ajaran Islam dan Rasulullah SAW. Sudah seharusnya istri menuruti semua bentuk peraturan atau perintah suami. Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya. serta Tidak Bersyukur Kepada Suami
Kebaikan suami kepada istri itu sangat banyak. Mulai dari nafkah kepada keluarga, menjaga anak istri, memberikan ketenangan dan ketentraman rumah tangga, dan lainnya. Maka kewajiban istri adalah bersyukur kepada Allh Azza wa Jalla kemudian kepada suaminya. Tidak bersyukur kepada suami menjadi sebab kemurkaan Allh kepada seorang istri
Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , beliau menikah, "Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya di dunia, melainkan istrinya dari kalangan bidadari akan berkata, "Janganlah engkau menyakitinya, semoga Allh memusuhimu. Dia (sang suami) hanyalah tamu di sisimu, hampir saja dia akan meninggalkanmu menuju kami." [SDM. At-Tirmidzi, no. 1174; Ibnu Majah, no. 2014. Hadits ini dikecam sebagai hadits shahih oleh syaikh al-Albani]
2. Menentang perintah suami. Didalam rumah tangga sudah kewajiban seorang istri untuk mematuhi suami dan taat kepada suami. Istri juga harus menuruti perkataan suami baik larangan atau suruhan asal masih dalam hal kebaikan. Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) Dari hadits dapat disimpulkan istri harus taat kepada suaminya dengan mengharap ridha Allah SWT. Namun, kewajiban kepada Allah SWT tetap paling utama.
Termasuk kewajiban istri adalah mentaati perintah suami dan menyenangkan ketika dilihat suami. Ketika istri berbuat sebaliknya, yaitu menyakiti suami yang Mukmin, dengan bentuk apapun, maka dia akan mendapatkan murka Allh Azza wa Jalla