Mohon tunggu...
Alwin Iswanto Lase
Alwin Iswanto Lase Mohon Tunggu... Pegawai Honorer -

Senang bisa berguna bagi orang lain. https://lasealwin.info/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Awas Seks! Jaga Kesucian Sampai Waktunya Tiba

30 Juni 2015   05:26 Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:14 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas Seks!-Jaga Kesucian Sampai Waktunya Tiba  

Muda-mudi : Daun muda yang masih bersinar dan berseri seperti matahari di pagi hari sampai lambayung di tengah hari. Masa yang sangat aktif, penuh keingin tahuan akan berbagai hal. Dan merupakan masa-masa paling labil seolah mencari pegangan. Tapi Ketika kita menemukan jati diri ini : kelak kita mulia dihari tua.

  • Masa muda adalah masa yang menentukan : Jadi apa anda kelak ketika dewasa.
  • Masa muda adalah masa yang menggairahkan : Dimana energi dan kreatifitas tercurah deras.
  • Masa muda adalah masa pembelajaran : Belajar mencicipi pahit-getirnya hidup agar semakin bijak ketika sudah dewasa.
  • Masa muda adalah masa pembentukan : Mencari jati diri dan tujuan hidup sebenarnya.
  • Masa muda adalah masa perjuangan : Kerja keras dan displin untuk kesuksesan nanti.
  • Masa muda semangatnya untuk menggapai cita dan asa : mengasah talenta dan kemampuan agar menjadi orang berguna bagi bangsa dan negara.
  • Masa muda tidak butuh kesenangan seks sesaat karena nafsu ini tidak membentuk kepribadian kita melainkan berpotensi merusak dan menghancurkannya. Kepribadian kita terbentuk dari perjuangan dan semangat dalam melewati tantangan hidup. Ingatlah, yang namanya nafsu tidak akan pernah terpuaskan melainkan meminta korban lagi dan lagi.

Jangan sia-siakan masa mudamu karena seks tetapi jagalah kesucianmu (perjaka & perawan) sampai waktunya tiba nanti (Pernikahan), mengapa :

  1. Kita orang timur, menganut budaya timur yang punya kepercayaan khas. Apalagi setiap keyakinan (agama) melarang hal yang demikian.
  2. Seks tanpa ikatan (pernikahan) adalah salah : Rasa bersalah menimbulkan tekanan batin/mental. Rasa bersalah karena perbuatan tercela ini akan menghantuimu seumur hidup.
  3. Seks membuat hatimu lebih condong kepada kejahatan. Seks bebas itu jahat : energi negatif yang berpotensi mendorongmu untuk melakukan kejahatan-kejahatan yang lain.
  4. Hasrat seks dimasa muda adalah tantangan yang harus kita taklukkan. Jika bisa membendung nafsu ini, niscaya godaan-godaan lainpun bisa kita atasi.
  5. Seks menyebabkan hilang arah dan tujuan hidup. Setiap pemuda punya cita-cita yang membuat hati menggebu-gebu untuk menggapainya. Ternyata seks juga bisa menciptakan kesenangan sesaat yang mampu memenuhi hasrat dihati ini. Lama kelamaan dan tanpa kamu sadari kesenangan sesaat ini akan menggeser bahkan menenggelamkan indahnya perjuanganmu untuk menggapai cita-cita yang dulu pernah di ikrarkan. Kamu mengabaikan bagaimana bahagianya mengejar cita-cita.
  6. Seks menenggelamkan semangat mudamu. Apabila nafsu bejat ini berhasil menguasai pikiranmu niscaya kamu tidak lagi bergairah dalam menjalani hari dan aktivitas seperti biasa.
    Dikala orang lain berjuang dan berusaha keras menggapai yang terbaik untuk masa depannya.
    Dikala orang lain berusaha mengejar asa, kamu malah berkutat disitu-situ saja bahkan semakin lama semakin meredup karena kamu tidak lagi memandang masa depanmu baik. Toh kamu dah senang melampiaskan nafsu bejatmu.

  7. Seks mengotori pikiranmu. Kita (Anak muda) masih belum bisa mengendalikan nafsu seks seutuhnya. Mencoba melakukannya sekali saja akan menarik dan memaksa kamu untuk melakukannya lagi, lagi dan lagi. Apabila nafsu seks ini tidak dapat kamu kontrol maka nafsu inilah yang akan mengendalikanmu. Isi kepala ini bukan lagi soal bagaimana cara menggapai cita-cita? Tapi bagaimana cara memuaskan nafsu bejat ini!
  8. Seks itu seperti rokok, minuman keras dan narkoba yang dapat memabukkan dan menggilakanmu. Lebih lagi kalau kamu tidak keberatan melakukannya dengan siapa saja yang disukai hatimu. Ini sudah jahat sekali, istilah kerennya adalah "seks bebas" / "free seks"
  9. Seks membuat ketagihan-ketergantungan. Berawal dari melihat, berawal dari mencoba-mencoba, berawal dari mencicipi, berawal dari ajakan lawan jenis akhirnya kepingin terus dan terus yang membuat banyak orang tidak peduli lagi pada harapan-harapannya di masa depan.
  10. Seks mengganggu konsentrasi belajar/bekerja. Nafsu bejat yang pernah tersalurkan akan terus mengiang dan menggema dalam pikiranmu, katanya : "kapan lagi dong!". Hasrat untuk memenuhi nafsu ini membuat kosentrasimu pecah saat belajar/bekerja sehingga tidak bisa fokus. Ujung-ujungnya prestasi kitapun minim bahkan menurun.
  11. Seks memaksamu berkorban lebih untuk sesuatu yang tidak penting, tidak berujung dan tidak berarti. Seks bebas menguras perhatian, pikiran, waktu, energi dan dompetmu. Seks bebas bukanlah kesenangan tanpa konsekuensi. Nafsu ini akan menyita lebih banyak perhatian, pikiran, waktu dan materi yang kamu miliki sampai tak bersisa untuk studi/pekerjaan dan hal-hal berfaedah lainnya.
  12. Melepaskan perdana (perjaka&perawan) membuatmu lepas kendali lalu melakukan yang ke dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Istilah perjaka dan perawan seperti rem sosial yang kuat, jika kamu melepas rem ini maka yang selanjutnya kamu pandang enteng/ringan bahkan kamu lakukan dengan siapapun dan tidak terkontrol (free seks).

    Akibat yang dirasakan setelah menikah

  13. Dengan menyia-nyiakan kesucianmu (perjaka/perawan) kamu akan direndahkan : Cepat atau lambat orang yang pertama merendahkanmu adalah pasangan hidupmu kelak. Dan yang paling cepat merendahkanmu adalah para pembencimu.
  14. Seks membuatmu memandang rendah pernikahan. Suatu saat kalau kamu sudah menikah kelak. Kamu akan mengatakan dengan lantang kepada pasanganmu : "Aku bisa hidup tanpamu dan kamu bisa hidup tanpaku, aku tidak pernah bahagia disisimu, lebih baik kita cerai saja!".
  15. Kamu memandang rendah seks dalam pernikahan. Menganggap seks gak ada artinya dan membosankan padahal dalam pernikahan tidak jarang seks dapat menyelesaikan persoalan rumah tangga.
  16. Kegemaranmu melakukan seks semasa muda dulu, membuat gairah seksmu sudah turun duluan sesaat setelah menikah kelak. Padahal pasanganmu lagi semangat-semangatnya untuk itu, kamu malah meredup. Akhirnya terjadilah salah pengertian yang satu berkata : "Dasar culun, gak tau puaskan orang!" dan yang seorang lagi berkata "si gila ini, tidak mau menunaikan kewajibannya!".
  17. Pemuda yang melakukan seks dengan siapa saja yang disukainya (free seks), saat sudah dewasa dan menikah akan lebih menyukai seks yang include kekerasan atau istilah kerennya "hardcore". Eksploitasi seks di saat kepribadian masih labil (masa muda) akan terkesan berlebih-lebihan, syarat kekerasan dan aniaya.
    Yang satu sudah doyan hardcore, yang kasihannya pasangannya masih betul-betul polos. Apa kata dunia?
  18. Seks bebas membuatmu lebih doyan sama PSK/Hidung belang yang notabene mereka-mereka ini udah menggila soal seks (hardcore) dibandingkan dengan pasangan sahmu (suami/istri).

 

Bagaimana cara menghindar kan orang muda melakukan seks diluar nikah?

  1. Buat masa lajangmu jadi lebih indah (Baca thread ini)
  2. Hancur-hancur di perantauan. Serapi apapun kita menjaga diri di tempat asal, tidak serta merta demikian juga di perantauan : kota metropolitan. Dikota besar "pengaruh lingkungan" itu sangat besar dan segala sesuatu mungkin :
    untuk menjadi jahat cuma butuh selangkah saja. Ditambah lagi orang tua dan keluarga tidak di sekitar kita. Jika kita lemah, kita akan terjun bebas tanpa ada yang menolong.
    Oleh karena itu dekat dengan TUHAN : Ialah penjaga hatimu, Ialah yang berjaga-jaga atasmu, mengawasimu senantiasa, memperingatkanmu selalu, dan menuntunmu ke dalam kehendak-Nya yang mulia. Sibukkan dirimu dengan aktifitas kerohanian.
  3. Ingatlah kawan, jangan pernah mau santai-santai gak ada kerjaan berlama-lama karena dapat memicu pikiran kotor seputar seks. Sibukkan dirimu maka pikiran itu akan hilang dengan sendirinya.
  4. Dekat dengan lawan jenis dalam keluarga dimulai dengan membina komunikasi yang harmonis. Misalnya antara ayah dan putrinya, antara ibu dan putranya. Dengan demikian anda tidak terkejut dan terlalu penasaran jika bertemu lawan jenismu diluar sana (santai wae).
  5. Hindari pacaran : 100% orang yang sudah pernah pacaran di kota besar (metropolitan) mengaku pernah punya niat untuk melakukan hubungan seks.

    97% pernah melakukan pelukan (merangkul dengan satu tangan atau memeluk dengan dua tangan).

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun