Mohon tunggu...
La Rose Djayasupena
La Rose Djayasupena Mohon Tunggu... -

Berdomisili di Belanda.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perempuan Harus Mandiri

27 November 2011   09:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana,sih,rasanya kalau punyapasangan hidup pembohong besar?Sementara kita selalu jujur dan percaya padanya 100%.Tetapi dia malah suka berbohong dalam segala hal dari A sampai Z.

Padahal sudah ketahuan kalau dia memang berbuat salah,suka berbohong pada kita.Tetapi dia tetap tidak mengakui atas semua kesalahan dan perbuatannya itu.Malah berusaha meyakinkan diri kita kalau dia memang tidak berbohong dan tidak pernah berbuat salah.

Pasti,dong,diantara kita pernah mengalami kalau pasangan kita selingkuh dan menghianati kita?Tetapi ketika kita mengetahuinya dia tidak pernah mau mengakui kesalahannya itu.Selalu menyakinkan kita bahwa selama ini dia itu jujur  dan setia tidak pernah selingkuh berbuat bohong pada kita.

Padahal kenyataannya kita sudah bisa membuktikan kesalahannya itu.Tetapi dia mengelaknya dan  tetap meyakinkan kita kalau dia tidak melakukan pengkhianatan ataupun kelakuan-kelakuan lainnya yang menyakitkan.Dia bisa banget bersandiwara berbohong setiap saat, setiap kali ketahuan perbuatannya itu.Uuuh..sampai kita jadi gemes padanya karna sudah jelas-jelas dia melakukan banyak kesalahan.Tetapi diatetep pada pendiriannya kalau dia itu tidak berbohong dan tidak pernah melakukan kesalahan-kesalah yang telah kita tuduhkan padanya.

Sekali,dua kali,mungkin kita masih bisa memaklumi pasangan kita berbohong.Tetapi kalau terus-terusan apa yang selalu diucapkannya banyak bohongnya.Lama-lama kita jadi bete dan nggak bisa pegang omongannya lagi.Karna sudah hilang rasa percaya padapasangan kita itu.

Pada umumnya dalam hubungan percintaan dan rumah tangga banyak laki-laki yang suka membohongin perempuan.Walau sebenernya ada juga perempuan yang suka membohongi laki-laki.Tetapi kalau dalam urusan sebuah hubungancinta dan rumah tangga kebanyakan sih laki-laki yang suka tidak jujur.

Misalnya jelas-jelas laki-laki itu sudah menikah dan punya anak tetapi tanpa rasa sungkan mengaku kalau dirinya masih bujangan,padahal anak dan cucunya segudang.Kejadian seperti itu banyak terjadi didunia ini yang akhirnya baruketahuan setelah kita sudah berhubungan lama dengan laki-laki itu.Baru deh,laki-laki itu ketahuan belangnya.

Ada juga laki-laki yang tega-teganya bilang ke perempuan yang lagi ditaksirnya kalau istrinya sudah meninggal dunia.Ini dialami oleh temanku.Temanku menikah dengan seorang laki-laki pengusaha kaya rumahnya dan usahanya banyak ada dimana-mana.Istrinya sangat jujur,lugu dan setia.Istrinya baru menyadari kalau suaminya pembohong besar dan ternyata punya banyak istri dimana-mana setelah perkawinan mereka sudah berjalan lebih dari 25 tahun.Bayangkan!Istrinya diberitahu oleh perempuan yang sudah dinikahi oleh suaminya kalau suaminya ceritake perempuan itu bahwa istrinya sudah meninggal dunia.

Apa yang terjadi setelah kita tahu kalau laki-laki itu ternyata sudah berkeluarga,setelah kita bersamanya selama bertahun-tahun,bahkan mungkin sampai kita sudah menikah dan punya anak bersamanya.

Ada juga perempuan setelah tahu dirinya dibohongin oleh suaminya,hanya pasrah dan menerima nasibnya.Tetapi ada juga perempuan yang akhirnya memilih berpisah karna merasa dirinya bertahun-tahun hidup dengan pathologicalliar.

Bagi perempuan yang mandiri,punya penghasilan sendiri tanpa tergantung hidupnya pada laki-laki secara ekonomi akan lebih mudah memutuskan pergi dari laki-laki itu.Daripada perempuan yang hidupnya tergantung pada laki-laki secara ekonomi.Karna perempuan yang tidak mandiri secara ekonomi mereka biasanyatakut mengambil langkah dan keputusan akan jalan hidupnya.

Dari itu kita sebagai perempuan sebaiknya walaupun kita sudah berkeluarga jangan seutuhnya menjadi ibu rumahtangga.Sebaiknya juga bekerja punya pengasilan jangan konservatif bahwa perempuan yang sudah menikah itu sebaiknya di rumah mengurus anak dan suami.Sekarang,kan, sudah bukan jaman seperti itu lagi.Sudah banyak perempuan yang berkarir bagus walau sudah bekeluarga dan mempunyai anak.

Mencari pengahasilan sendiri kita sebagai perempuan tidak harus selalu keluar rumah bekerja di kantor.Bisa juga kita bekerja di rumahdengan menggunakan keterampilan kita misalnya menerima menjahit pakaian,membuka salon,berjualan kue dan makanan.Memberi pelajaran les private bagi anak-anak TK atau SD disesuaikan dengan kepintaran dan keahliankita.Atau berjualan apa saja didalam rumah dengan adanya internet banyak peluang-peluang yang kita bisa lakukan dan dikerjakan didalam rumah sambil menjaga buah hati kita.Agar kalau suatu saat rumah tangga kita punya masalah,kita sebagai perempuan sudah bisa hidup secara mandiri tanpa menyusahkan orang-orang disekitar kita.

Bagi perempuan di Belanda,tentu lebih mudah mengambil keputusan berpisah dengan pasangan hidupnya,walaupun perempuan itu tidak bekerja.Karna semua warga Belanda yang tidak bekerja bisa mendapatkan tunjangan social dari pemerintah Belanda untuk membiaya hidupnya lebih dari sekedar cukup setiap bulannya untuk bayar sewa rumah,gas,listrik,makan dan baju.

Apalagi kalau punya anak,karna setiap anak akan mendapatkan uang tunjangan yang dibayarkan setiap tiga bulan sekali dari pemerintah Belanda untuk membeli pakaian dan keperluan hidup lainnya.Anak-anakpun bisa tetap sekolah karna sekolah di Belanda gratis mendapat subsidie dari pemerintah hingga melanjutkan ke perguruan tinggi semua disesuaikan dengan penghasilan bruto orangtua si anak pertahunnya.

Kalau penghasilan orangtuanya melebihi dari yang sudah ditentukan pemerintah pertahunnya tentu tidak akan mendapat subsidie.Ada orangtua yang harus membayar uang kuliah anaknya sendiri.Atau ada yang mendapat subsidie dari pemerintah sedikit untuk biaya kuliah anaknya.Semua disesuaikan menurut penghasilan bruto orangtuanya pertahun.

Maka jangan heran kalau tingkat perceraian di Negara maju tinggi dan banyak yang jadi single parent karna tanpa suami pun mereka bisa hidup.Dari itu perempuan di Belanda sangat dominant.

Jadi bagi single mother di Belanda tidak ada masalah menghidupi anak-anak sendirian ketikabercerai dari pasangan hidupnya.Tidak akan sulitan dalam hal ekonomi.Paling yang sulit adalah mengatasi dan mengobati rasa sakit hati yang sudah dibuat oleh pasangan hidupnya.Tetapi dengan seiringnya waktu semua akan terobati rasa sakit hati yang pernah dialaminya itu.Dan jika mempunyai anaksi suami atau pasangan hidupnya diwajibkanmembayar alimentasi (child support ) besarnya di sesuaikan gaji suami dan umur si anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun