Mohon tunggu...
Saiful Anam Assyaibani
Saiful Anam Assyaibani Mohon Tunggu... lainnya -

Bohemian Rhapsody

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Daun-daun Jatuh - Saiful Anam Assyaibani

16 Januari 2014   12:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SEBELUM DAUN-DAUN JATUH

sebelum daun-daun jatuh

ada perhentian waktu
saat ia harus meneteskan embun

di antara hitam-putih
gelap dan terang bantaran kabut

yang terjebak dalam bayang

bayang birahi tubuhnya

tubuh yang kembali

menyisakan candu

kemudian sempatkah

daun-daun itu jatuh di pelataran

sebelum akhirnya membusuk dan terbakar

lantas tumbuh kembali sebagai daun baru

di pohon dan ranting yang lain

maka kemanakah ia akan mengalir

ketika waktu akhirnya mati

dan sunyi menjadi sepenggal jarak

ruang kosong dalam diam

ketika ia berhenti

barangkali tak tersisa apa-apa

selain doa purba dan daun-daun

kering jatuh dan tersungkur

seperti memaknai kehilangan

seperti tubuh tanpa bayangan

lantas perlahan memahami
mengapa jatuh harus kembali ke bumi

dan sendiri berusaha menikmati

sisa dingin dan sepi

ketika waktu membuatnya terus ragu

menunggu akhir.

Lamongan, 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun